AYO BELAJAR
MEMPRODUKSI FILM PENDEK!
Sumber Gambar : https://metropolisjapan.com/wp-content/uploads/2018/01/DSCF2214_Compressed.jpg |
oleh:
Rezky
Bagus Pambudiarso, S.Pd.
Short
film atau yang lebih dikenal sebagai film pendek adalah hasil karya seni yang
dibuat dalam bentuk film dengan durasi antara 50-60 menit. Di beberapa negara
seperti Jerman, Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan juga Indonesia,
film-film pendek ini dijadikan sebagai laboratorium ekserimen dan batu loncatan
bagi para film maker sebelum mereka memproduksi film panjang. Biasanya film
pendek juga dibuat oleh para mahasiswa jurusan film atau orang-orang yang
memang menyukai dunia film dan ingin melatih kemampuan meraka dalam produksi
film yang baik. Meskipun demikian, ada juga orang-orang yang memang menggeluti
dunia perfilman pendek. Umumnya mereka yang melakukan hal tersebut, nantinya
hasil produksi film pendek tersebut akan dipasok ke rumah-rumah produksi atau
saluran televise yang nantinya akan menayangkan film pendek tersebut.
Banyak
alasan mengapa seseorang melakukan produksi film pendek. Selain sebagai
laboratorium eksperimen dan batu loncatan seperti yang disampaikan di atas, ada
alasan-alasan lain mengapa seseorang membuat film pendek. Alasan-alasan
tersebut antara lain:
a.
Sebagai
wadah dalam mengeksplore ide-ide yang dimiliki;
b.
Untuk
mengasah kemampuan dan keterampilan dalam memproduksi film;
c.
Untuk
memberikan edukasi kepada masyarakat;
d.
Untuk
menyampaikan suatu ide gagasan kita kepada masyarakat luas;
e.
Untuk
memberikan hiburan kepada masyarakat;
f.
Untuk
kepuasan pribadi karena berhasil membuat film pendek.
Dengan
banyaknya manfaat dan alasan seseorang memproduksi film pendek, sudah
semestinya apabila kita tahu bagaimana langkah-langkah sederhanda dalam
pemroduksian film pendek. Sebenarnya, pemroduksian film pendek jauh lebih rumit
dibandingkan film panjang. Hal ini dikarenakan kita harus menyampaikan ide
gagasan kita hanya dalam waktu 50-60 detik saja. Dengan demikian, sangatlah
penting bagi kita untuk memahami langkah-langkah dalam memproduksi film pendek.
Berikut ini akan dijelaskan 10 langkah-langkah dalam memproduksi film pendek
secara sederhana.
1.
Melakukan
riset awal
Ketika
kita hendak memproduksi film pendek, maka hal pertama yang harus dilakukan
adalah riset awal. Riset awal dapat dilakukan dengan banyak cara. Jika memang
kita serius dalam membuat film ini, maka riset awal harus dilakukan secara
detail. Namun, jika kita menghendaki film pendek yang sederhana, maka riset
awal dapat dilakukan melalui browsing di internet atau bertanya kepada teman
atau orang yang sudah mengalaminya. Dalam riset tersebut, kita melakukan
pencatatan data-data dimana data ini nanti digunakan pada langkah-langkah
berikutnya.
2.
Menyiapkan
peralatan yang dibutuhkan
Dalam
memproduksi film pendek, peralatan merupakan bagian penting yang berguna untuk
mendukung berjalannya produksi film pendek. Adapun peralatan yang perlu
disiapkan adalah handycam atau berbagai kamera video beserta baterai dan
chargernya. Selain hal tersebut, peralatan lain yang wajib disiapkan adalah
microfon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan kaset-kaset kosong beserta
cadangannya.
3.
Melakukan
riset lapangan
Setelah
dilakukannya riset awal dan kita telah sampai di tempat tujuan pengambilan
film. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengadakan riset lebih dalam
terhadap risat awal tadi. Hal ini bertujuan untuk menyamakan data yang didapat
dari riset awal dengan kondisi di lapangan. Banyak hal yang dapat kita lakukan
saat melakukan riset di lapangan. Contohnya adalah bercengkrama dan berusaha
akrab dengan masyarakat sekitar dimana kita akan membuat film pendek itu.
4.
Membuat
alur cerita secara kasar
Setelah
kita melakukan riset di lapangan, biasanya kita akan mendapatkan ide-ide baru
yang lebih menarik dan spesifik jika dibandingkan dengan ide awal yang sudah
kita rancang. Dari ide-ide tersebut, selanjutnya kita buat dalam bentuk alur
cerita yang kasar. Dari alur cerita kasar yang dibuat, tentunya kita dapat
mengetahui bagaimana jalan cerita film tersebut secara keseluruhan. Sehingga
kita dapat menentukan berbagai komponen yang dibutuhkan dalam film pendek
tersebut.
5.
Membuat
sinopsis cerita
Dari
alur cerita kasar yang sudah kita buat, langkah selanjutnya adalah membuat
cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari cerita singkat
atau sinopsis tersebut, kita dapat menentukan siapa saja yang kita butuhkan;
siapa saja yang perlu kita wawancarai; membuat daftar gambar-gambar yang dibutuhkan di luar kegiatan wawancara
tersebut yang berguna untuk mendukung pembuatan film pendek ini.
6.
Melakukan
syuting atau pengambilan gambar
Setelah
kita melakukan riset, baik itu riset awal maupun riset lapangan; setelah kita membuat
alur cerita secara kasar; setelah kita membuat sinopsis cerita, hal selanjutnya
yang harus dilakukan adalah melakukan syuting atau pengambilan gambar. Syuting
atau pengambilan gambar merupakan kegiatan inti dalam produksi film pendek. Hal
ini karena baik tidaknya kualitas film tergantung pada bagaimana pengambilan
gambar itu dilakukan. Untuk itu siapkan segala keperluan terkait pengambilan
gambar dengan baik.
7.
Membuat
alur cerita final
Setelah
kita melakukan pengambilan gambar, ada baiknya jika kita melakukan pengecekan antara
hasil rekaman dengan data-data yang sudah kita dapatkan tadi. Hal ini perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah hasil gambar yang kita buat sudah sesuai atau
belum; apakah hasil gambar tersebut perlu diubah atau tidak; apakah hasil
gambar tersebut perlu dikembangkan atau tidak. Jika memang hasil rekaman perlu
dirubah atau dikembangkan, maka kita perbaiki dan buat terlebih dahulu sinopsis
baru dengan berdasarkan pada hasil rekaman yang sudah dicek. Setelah selesai
melakukan revisi, barulah sinopsis final bisa digunakan sebagai pedoman untuk
melakukan editing film.
8.
Mengedit
film
Editing
film dilakukan dengan cara menggerakan dan menata hasil-hasil rekaman yang
sudah kita pilih menjadi suatu rekaman gambar baru yang lebih baik dengan
berdasar pada sinopsis final yang sudah kita buat sebelumnya. Editing film
dalam film pendek dilakukan untuk menjadikan hasil rekaman yang kita ambil tadi
menjadi lebih menarik dan lebih enak untuk disaksikan. Agar film tampak
menarik, hindari berbagai kegiatan atau wawancara yang terkesan panjang dan
membosankan. Dengan demikian, diharapkan penonton film pendek merasa tertarik
untuk menyaksikan film ini.
9.
Memberikan
musik latar atau “soundtrack”
Untuk
semakin menghidupkan suasana yang ada dalam film, ada baiknya jika film pendek
yang kita buat, ditambahkan musik latar atau biasa disebut “soundtrack”. Namun
dalam penambahannya, jangan sembarangan dalam memakai musik latar. Apalagi jika
musik yang kita pakai adalah music orang lain. Usahakan musik yang dipakai
adalah musik buatan sendiri atau kita meminta tolong teman yang pandai dalam
membuat musik untuk membuatkan musik yang nantinya akan dipakai dalam film
pendek kita.
10. Melakukan
koreksi warna atau “color correction”
Dalam
melakukan pengkoreksian warna, hal yang bisa kita lakukan adalah memasukkan
opening title (Pilih judul yang kekinian tetapi menggambarkan keseluruhan film)
dan credit title dengan pemilihan warna yang tepat. Selain hal tersebut, kita
juga perlu melakukan mixing suara agar diperoleh hasil yang maksimal. Setelah
semua selesai, jadikan DVD agar semua orang dapat menyaksikan film pendek yang
sudah kita buat.
Demikian
di atas adalah beberapa hal yang dapat kita pelajari terkait Short Film
Production. Apabila kalian ingin belajar lebih dalam terkait hal tersebut,
salah satu kampus yang penulis rekomendasikan adalah SAE Institute Jakarta. Di
sana, kalian akan diajarkan banyak hal tentang bagaimana cara memproduksi film
dengan baik dan professional.
Apabila
kalian berminat dan tertarik, silahkan bergabung dan mendaftar di SAE Institut
Jakarta dengan cara mengklik link di bawah ini.
Semoga
informasi di atas bermanfaat bagi semua dan sukses selalu dunia perfilman
Indonesia!
No comments:
Post a Comment