Monday, April 23, 2018

AYO BELAJAR MEMPRODUKSI FILM PENDEK!

AYO BELAJAR
MEMPRODUKSI FILM PENDEK!

Sumber Gambar : https://metropolisjapan.com/wp-content/uploads/2018/01/DSCF2214_Compressed.jpg

oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S.Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah


Short film atau yang lebih dikenal sebagai film pendek adalah hasil karya seni yang dibuat dalam bentuk film dengan durasi antara 50-60 menit. Di beberapa negara seperti Jerman, Australia, Kanada, Amerika Serikat, dan juga Indonesia, film-film pendek ini dijadikan sebagai laboratorium ekserimen dan batu loncatan bagi para film maker sebelum mereka memproduksi film panjang. Biasanya film pendek juga dibuat oleh para mahasiswa jurusan film atau orang-orang yang memang menyukai dunia film dan ingin melatih kemampuan meraka dalam produksi film yang baik. Meskipun demikian, ada juga orang-orang yang memang menggeluti dunia perfilman pendek. Umumnya mereka yang melakukan hal tersebut, nantinya hasil produksi film pendek tersebut akan dipasok ke rumah-rumah produksi atau saluran televise yang nantinya akan menayangkan film pendek tersebut.

Banyak alasan mengapa seseorang melakukan produksi film pendek. Selain sebagai laboratorium eksperimen dan batu loncatan seperti yang disampaikan di atas, ada alasan-alasan lain mengapa seseorang membuat film pendek. Alasan-alasan tersebut antara lain:
a.        Sebagai wadah dalam mengeksplore ide-ide yang dimiliki;
b.        Untuk mengasah kemampuan dan keterampilan dalam memproduksi film;
c.        Untuk memberikan edukasi kepada masyarakat;
d.        Untuk menyampaikan suatu ide gagasan kita kepada masyarakat luas;
e.        Untuk memberikan hiburan kepada masyarakat;
f.          Untuk kepuasan pribadi karena berhasil membuat film pendek.

Dengan banyaknya manfaat dan alasan seseorang memproduksi film pendek, sudah semestinya apabila kita tahu bagaimana langkah-langkah sederhanda dalam pemroduksian film pendek. Sebenarnya, pemroduksian film pendek jauh lebih rumit dibandingkan film panjang. Hal ini dikarenakan kita harus menyampaikan ide gagasan kita hanya dalam waktu 50-60 detik saja. Dengan demikian, sangatlah penting bagi kita untuk memahami langkah-langkah dalam memproduksi film pendek. Berikut ini akan dijelaskan 10 langkah-langkah dalam memproduksi film pendek secara sederhana.

1.    Melakukan riset awal

Ketika kita hendak memproduksi film pendek, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah riset awal. Riset awal dapat dilakukan dengan banyak cara. Jika memang kita serius dalam membuat film ini, maka riset awal harus dilakukan secara detail. Namun, jika kita menghendaki film pendek yang sederhana, maka riset awal dapat dilakukan melalui browsing di internet atau bertanya kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya. Dalam riset tersebut, kita melakukan pencatatan data-data dimana data ini nanti digunakan pada langkah-langkah berikutnya.

2.    Menyiapkan peralatan yang dibutuhkan

Dalam memproduksi film pendek, peralatan merupakan bagian penting yang berguna untuk mendukung berjalannya produksi film pendek. Adapun peralatan yang perlu disiapkan adalah handycam atau berbagai kamera video beserta baterai dan chargernya. Selain hal tersebut, peralatan lain yang wajib disiapkan adalah microfon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan kaset-kaset kosong beserta cadangannya.

3.    Melakukan riset lapangan

Setelah dilakukannya riset awal dan kita telah sampai di tempat tujuan pengambilan film. Hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengadakan riset lebih dalam terhadap risat awal tadi. Hal ini bertujuan untuk menyamakan data yang didapat dari riset awal dengan kondisi di lapangan. Banyak hal yang dapat kita lakukan saat melakukan riset di lapangan. Contohnya adalah bercengkrama dan berusaha akrab dengan masyarakat sekitar dimana kita akan membuat film pendek itu.

4.    Membuat alur cerita secara kasar

Setelah kita melakukan riset di lapangan, biasanya kita akan mendapatkan ide-ide baru yang lebih menarik dan spesifik jika dibandingkan dengan ide awal yang sudah kita rancang. Dari ide-ide tersebut, selanjutnya kita buat dalam bentuk alur cerita yang kasar. Dari alur cerita kasar yang dibuat, tentunya kita dapat mengetahui bagaimana jalan cerita film tersebut secara keseluruhan. Sehingga kita dapat menentukan berbagai komponen yang dibutuhkan dalam film pendek tersebut.

5.    Membuat sinopsis cerita

Dari alur cerita kasar yang sudah kita buat, langkah selanjutnya adalah membuat cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari cerita singkat atau sinopsis tersebut, kita dapat menentukan siapa saja yang kita butuhkan; siapa saja yang perlu kita wawancarai; membuat daftar gambar-gambar  yang dibutuhkan di luar kegiatan wawancara tersebut yang berguna untuk mendukung pembuatan film pendek ini.

6.    Melakukan syuting atau pengambilan gambar

Setelah kita melakukan riset, baik itu riset awal maupun riset lapangan; setelah kita membuat alur cerita secara kasar; setelah kita membuat sinopsis cerita, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan syuting atau pengambilan gambar. Syuting atau pengambilan gambar merupakan kegiatan inti dalam produksi film pendek. Hal ini karena baik tidaknya kualitas film tergantung pada bagaimana pengambilan gambar itu dilakukan. Untuk itu siapkan segala keperluan terkait pengambilan gambar dengan baik.

7.    Membuat alur cerita final

Setelah kita melakukan pengambilan gambar, ada baiknya jika kita melakukan pengecekan antara hasil rekaman dengan data-data yang sudah kita dapatkan tadi. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah hasil gambar yang kita buat sudah sesuai atau belum; apakah hasil gambar tersebut perlu diubah atau tidak; apakah hasil gambar tersebut perlu dikembangkan atau tidak. Jika memang hasil rekaman perlu dirubah atau dikembangkan, maka kita perbaiki dan buat terlebih dahulu sinopsis baru dengan berdasarkan pada hasil rekaman yang sudah dicek. Setelah selesai melakukan revisi, barulah sinopsis final bisa digunakan sebagai pedoman untuk melakukan editing film.

8.    Mengedit film

Editing film dilakukan dengan cara menggerakan dan menata hasil-hasil rekaman yang sudah kita pilih menjadi suatu rekaman gambar baru yang lebih baik dengan berdasar pada sinopsis final yang sudah kita buat sebelumnya. Editing film dalam film pendek dilakukan untuk menjadikan hasil rekaman yang kita ambil tadi menjadi lebih menarik dan lebih enak untuk disaksikan. Agar film tampak menarik, hindari berbagai kegiatan atau wawancara yang terkesan panjang dan membosankan. Dengan demikian, diharapkan penonton film pendek merasa tertarik untuk menyaksikan film ini.

9.    Memberikan musik latar atau “soundtrack”

Untuk semakin menghidupkan suasana yang ada dalam film, ada baiknya jika film pendek yang kita buat, ditambahkan musik latar atau biasa disebut “soundtrack”. Namun dalam penambahannya, jangan sembarangan dalam memakai musik latar. Apalagi jika musik yang kita pakai adalah music orang lain. Usahakan musik yang dipakai adalah musik buatan sendiri atau kita meminta tolong teman yang pandai dalam membuat musik untuk membuatkan musik yang nantinya akan dipakai dalam film pendek kita.

10.      Melakukan koreksi warna atau “color correction”

Dalam melakukan pengkoreksian warna, hal yang bisa kita lakukan adalah memasukkan opening title (Pilih judul yang kekinian tetapi menggambarkan keseluruhan film) dan credit title dengan pemilihan warna yang tepat. Selain hal tersebut, kita juga perlu melakukan mixing suara agar diperoleh hasil yang maksimal. Setelah semua selesai, jadikan DVD agar semua orang dapat menyaksikan film pendek yang sudah kita buat.

Demikian di atas adalah beberapa hal yang dapat kita pelajari terkait Short Film Production. Apabila kalian ingin belajar lebih dalam terkait hal tersebut, salah satu kampus yang penulis rekomendasikan adalah SAE Institute Jakarta. Di sana, kalian akan diajarkan banyak hal tentang bagaimana cara memproduksi film dengan baik dan professional.

Apabila kalian berminat dan tertarik, silahkan bergabung dan mendaftar di SAE Institut Jakarta dengan cara mengklik link di bawah ini.


Semoga informasi di atas bermanfaat bagi semua dan sukses selalu dunia perfilman Indonesia!





No comments:

Post a Comment