MENJADI SEORANG SINEMATOGRAFER,
MENGAPA TIDAK?
Sumber Gambar : http://www.muvila.com/foto/film/pejuang-wanita-di-balik-layar-lebar-indonesia-150417e-page7.html |
oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S.Pd.
Bagi
banyak orang, mungkin kata “sinematografi” sangat asing di telinga. Namun,
tidak bagi mereka yang berkecimpung di dunia perfilman. Kata sinematografi
pastinya sangat familiar dan sering mereka dengar. Secara
harfiah, sinematografi berasal dari kata Cinematho atau phytos yang berarti
cahaya dan graphie atau graph yang berari tulisan atau gambar. Dari hal
tersebut, maka sinematografi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang membahas
tentang teknik penangkapan gambar dan sekaligus menggabung-gabungkan gambar
tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang memiliki kemampuan untuk
menyampaikan ide atau cerita.
Salah satu produk dari sinematografi adalah film. Film
sendiri dapat didefinisikan sebagai lapisan-lapisan cairan selulosa atau biasa
dikenal dengan seluloid oleh para sineas. Dalam memproduksi film, senimatografi
memiliki peranan yang sangat penting. Pentingnya peranan ini dikarenakan sinematografi
mampu menjadikan film menjadi lebih menarik. Selain hal itu, baiknya
sinematografi juga akan berdampak pada terciptanya atmosfir yang membawa
penonton masuk ke dalam cerita di film. Namun, untuk mewujudkan semua itu
diperlukan teknik-teknik tertentu dimana teknik itu tidak hanya mengandalkan
sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek, tetapi juga
unsur-unsur lain seperti cahaya, properti, dan lingkungan karena dapat
menghasilkan kesan dramatis.
Adapun orang yang bertanggung jawab terhadap semua
aspek visual dari pembuatan film atau dengan kata lain memiliki kompetensi
dalam sinematografi disebut sebagai sinematografer. Sinematografer adalah
kepaqla bagian departemen kamera, departemen pencahayaan dan Grip Departement.
Sinematografer sering disebut juga sebagai Director of Photography atau
disingkat DoP. DoP memiliki beberapa tugas yaitu sebagai berikut.
Pada Tahap Praproduksi antara lain:
1. Menganalisa skenario dan membahas bersama sutradara dan penata artistik;
2. Bersama
sutradara dan penata artistik menetapkan lokasi shooting;
3. Bersama sutradara, penata artistik dan
departemen produksi, mengecek dan melihat ulang hasil hunting
(interior/eksterior). Merencanakan letak kamera dan pencahayaan di lokasi.
Kemudian membuat floorplan;
4. Menjabarkan konsep visual dalam pencapaian
look dan mood (mencakup warna, pencahayaan, karakter visual, komposisi yang
juga menghasilkan gerak) agar lebih baik;
5. Melakukan uji coba peralatan dan bahan baku
dengan uji coba filter, make up, kostum, properti dan warna set.
Pada Tahap Produksi antara lain:
1. Memberikan pengarahan yang tegas kepada personil kamera sesuai dengan
design yang sudah dibuat;
2. Pada saat sutradara mengarahkan aktornya, sinematografer menyiapkan
sudut pengambilan gambar, komposisi sesuai dengan blocking sutradara;
3. Memeriksa laporan kamera (camera report) dan
continuity lighting log;
4. Memberikan petunjuk kepada pihak
laboratorium/studio pasca produksi (film)
mengenai processing negative (pencucian dengan bahan kimia) dan pencetakan rush
copy/release copy (color grading);
5. Ikut serta memeriksa hasil release copy
untuk koreksi kualitas.
Berdasarkan
penjelasan di atas, maka seorang sinematografer memiliki peranan yang sangat
penting dalam dunia perfilman. Tanpa seorang sinematografer, sebuah film tidak
akan terproduksi dengan baik. Untuk menjadi seorang sinematografer yang handal,
maka kita harus bisa menguasai ilmu sinematografi dengan baik. Perlu tempat
belajar yang baik agar ilmu yang didapat berkualitas. Salah satu kampus tempat
belajar sinematografi di Indonesia adalah SAE Institut Jakarta.
Di SAE
Institut Jakarta, kita akan diajarkan materi sinematografi yang
nantinya berguna di dunia perfilman, khususnya perfilman Indonesia.
Apabila kalian berminat dan tertarik untuk menjadi
seorang sinematografer, silahkan bergabung dan mendaftar di SAE Institut
Jakarta dengan cara mengklik link di bawah ini.
Semoga informasi di atas bermanfaat bagi semua dan
sukses selalu dunia perfilman Indonesia!
No comments:
Post a Comment