Monday, April 23, 2018

TEKNIK DASAR PEMBUATAN FILM

TEKNIK DASAR PEMBUATAN FILM


Sumber Gambar : https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2015/11/24/628179/670x335/investor-amerika-minati-bisnis-pembuatan-film-dan-bioskop-indonesia.jpg

oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S.Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah


Saat kita menonton film “Comic 8: Casino Kings” karya Anggy Umbara, pastilah kita dibuat tertawa terpingkal-pingkal oleh adegan-adegan yang disuguhkan dalam film tersebut. Namun, pernahkah kita berpikir bagaimana cara para film maker membuat film sedemikian rupa sehingga dapat membuat penonton merespon seperti itu.

Untuk membuat film dengan kualitas yang bagus, tentunya seorang film maker harus menguasi teknik pembuatan film dengan baik. Teknik-teknik tersebut selanjutnya mereka terapkan secara maksimal dalam pembuatan film sehingga didapati film yang berkualitas. Selain penguasaan teknik, pengalaman dalam membuat film juga mempengaruhi baik buruknya kualitas film yang dibuat. Semakin sering seorang film maker membuat film, maka semakin banyak pengalaman yang dimiliki sehingga kemampuan membuat filmnya pun terasah. Dengan adanya kondisi yang demikian, tentunya si film maker itu mampu membuat film dengan kualitas yang baik.

Lalu, apakah kita yang orang awam tidak bisa membuat film dengan baik? Tentu bisa. Dengan belajar teknik-teknik pembuatan film dan berlatih, tentunya kita dapat menjadi seorang film maker yang handal. Untuk mencapai hal tersebut, hal pertama yang harus kita pelajari adalah teknik-teknik dasar dalam pembuatan film. Berikut akan disajikan secara singkat tentang dasar-dasar dalam pembuatan film.

1.    Menentukan ide cerita

Hal pertama yang harus dilakukan ketika kita ingin membuat film adalah menentukan ide cerita. Ide ini diperlukan untuk membangun kerangka cerita dari film yang akan kita buat. Namun sebelum hal itu dilakukan, ada baiknya jika kita menentukan genre yang ingin diangkat. Setelah genre ditentukan, barulah ide itu bisa ditentukan. Dalam membuat ide cerita, kita sebaiknya berusaha untuk menciptakan ide-ide baru yang tidak pasaran. Akan tetapi, jika kita memang menghendaki cerita yang sudah umum, sangatlah penting agar kita melakukan pengemasan seunik mungkin. Dengan demikian, banyak orang yang akan memberikan respon positif pada film kita.

2.    Menentukan sasaran penonton

Setelah ide dan tema ditentukan, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah menentukan sasaran siapa penonton yang ingin dituju. Banyak sasaran penonton yang dapat dituju antara lain anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Tujuan ditentukannya sasaran penonton adalah untuk menentukan segmentasi penonton yang akan mempermudah dalam membuat alur cerita yang menarik. Alur cerita yang menarik nantinya akan menjadikan penonton lebih betah dalam menyaksikan film yang kita buat. Dengan demikian, banyak orang yang akan memberikan respon positif pada film kita itu.

3.    Membuat sinopsis film

Ide dan sasaran penonton yang sudah didapati, kemudian dikembangkan dalam sebuah sinopsis film. Sinopsis ini harus ada dalam sebuah film. Hal ini bertujuan agar film yang kita buat menjadi lebih jelas alur ceritanya. Selain hal itu, dengan adanya sinopsis film kita lebih mudah dalam merencanakan scenario yang akan dibuat. Sinopsis film hendaknya ditulis secara ringkas, padat, jelas, dan tepat sasaran dengan konflik yang jelas serta endingnya yang dapat memberikan kejutan bagi penonton. 

4.    Menulis skenario

Setelah membuat sinopsis, langkah berikutnya yang dapat dilakukan adalah menulis skenario. Skenario adalah rencana lakon suatu film yang berupa adegan demi adegan yang tertulis secara terperinci. Skenario dapat ditulis sendiri atau oleh orang lain yang lebih kompeten untuk menulisnya. Skenario haruslah ditulis secara detil dan rinci baik itu dalam hal dialog, scane dimana adegan diambil, ekspresi dan gerak-gerak para pemain, serta penjelasan di lokasi mana mereka akan mengambil gambar. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar hasil film yang dibuat maksimal.

5.    Menyiapkan alat-alat teknis

Salah satu komponen yang harus disiapkan jika kita ingin membuat film adalah alat-alatnya. Tanpa alat-alat yang memadahi, tentunya film tidak dapat dibuat secara maksimal. Untuk kelengkapan alat, pastinya dibutuhkan kru yang harus menyiapkan hal-hal tersebut diantaranya yang harus disiapkan adalah story board yang berfungsi sebagai alat perencanaan dalam menggambarkan urutan kejadian yang berupa kumpulan gambar dalam sketsa sederhana). Selain hal itu, kelengkapan yang harus disiapkan kru kerja antara lain lampu, kamera, setting, property, kostum, make up, dll. Semua itu wajib dipersiapkan dalam pembuatan film guna mendukung maksimalnya hasil yang didapat. Dengan maksimalnya hasil pembuatan tersebut, maka penonton akan suka terhadap film kita.

6.    Menentukan budget

Setelah menentukan alat-alat teknis yang dibutuhkan; menentukan pemain yang diinginkan; menentukan tempat pembuatan film, maka kita harus merencanakan anggaran yang dibutuhkan agar tidak melebihi budget yang sudah ditentukan. Hal ini perlu dilakukan karena terkadang kita dalam menggunakan anggaran tersebut melebihi batas. Semisal anggaran itu melebihi budget, maka kita bisa menyiasati dengan menyewa, entah itu menyewa kostum, property, atau alat sehingga biaya yang kita keluarkan tidak terlampau membengkak.

7.    Melakukan syuting dan editing

Setelah semua hal termasuk peralatan sudah siap dan izin untuk melakukan pembuatan film sudah turun, hal selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan syuting. Proses syuting dilakukan berdasarkan pada skenario yang sudah disiapkan di awal. Proses syuting dapat dilakukan berkali-kali namun kita wajib memperhatikan budget yang kita miliki. Jangan sampai pengeluaran itu terlalu besar. Selanjutnya setelah proses syuting selesai dilakukan, kegiatan yang dilakukan setelah itu adalah proses editing. Dalam proses ini, editor melakukan berbagai pengeditan hasil syuting tadi sehingga didapati hasil yang maksimal sehingga enak untuk ditonton.

8.    Melakukan review dan revisi

Setelah melalui tahap editing bukan berarti film yang kita buat sudah siap untuk ditayangkan. Perlu adanya proses review terhadap film yang kita buat tadi. Kegiatan review dilakukan untuk mengetahui apakah film yang kita buat sudah sesuai atau belum dengan skenario; apakah scane yang kita buat sudah baik belum. Jika scane yang kita buat kurang sesuai atau cacat, maka perlu dilakukan revisi. Proses revisi itu bisa dalam bentuk pembuangan atau penggantian scane dengan yang baru. Hal ini perlu dilakukan untuk membuat hasil film yang kita buat maksimal dan layak untuk disaksikan oleh semua penonton yang ada sesuai dengan sasaran kita.

9.    Membuat promosi

Film yang kita buat belum dikatakan berhasil apabila tidak disaksikan oleh banyak orang. Untuk itu, perlu adanya promosi agar banyak orang yang tahu dan tertarik untuk menyaksikan film tersebut. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk mempromosikan film kita diantaranya melalui webstite, blog, twitter, facebook, poster, trailer, dan media-media yang lain. Melalui media-media tersebut, diharapkan banyak orang yang tertarik dan akhirnya menyaksikan film yang kita buat ini.

10.      Memasukkan dalam DVD

Setelah seluruh proses persiapan, pembuatan, dan revisi selesai. Kita bisa memasukkan film tersebut ke dalam DVD dan kita gandakan. Adapun tujuan dilakukannya hal itu adalah sebagai arsip pribadi ataupun untuk keperluan promosi sehingga banyak orang yang tertarik untuk menyaksikan film yang telah kita buat itu.

Demikian di atas adalah teknik-teknik dasar yang dapat kita lakukan apabila kita ingin membuat sebuah film. Namun, untuk lebih jelasnya apabila kita ingin mendalami teknik-teknik tersebut, kita dapat mempelajarinya di kampus-kampus yang menyediakan jurusan perfilman. Salah satu kampus yang menyediakan jurusan perfilman adalah SAE Institute Jakarta. Di SAE Institute Jakarta, kita dapat memperdalam pemahaman dan keterampilan kita dalam membuat film sehingga kita mampu menjadi seorang film maker yang handal dan profesional.

Apabila kalian berminat dan tertarik dalam pembuatan film, silahkan bergabung dan mendaftar di SAE Institut Jakarta dengan cara mengklik link di bawah ini.


Semoga informasi di atas bermanfaat bagi semua dan sukses selalu dunia perfilman Indonesia!








No comments:

Post a Comment