12 PRINSIP DASAR ANIMASI YANG
WAJIB DIKETAHUI PEMULA
Sumber Gambar: https://thumb.iyaa.com/780x500/smart/https://image.iyaa.com/article/2017/09/__icsFiles/afieldfile/2017/09/13/adit-sopo-jarwo-mnctv.jpg |
oleh:
Rezky
Bagus Pambudiarso, S.Pd.
Seorang
anak menonton tv bersama ibunya. Adapun sinema yang ditonton adalah animasi
“Adit dan Sopo Jarwo”. Ketika anak tersebut melihat adegan-adegan yang terdapat
dalam animasi tersebut, si anak terus tersenyum dan tertawa. Sambil menonton
animasi tersebut, si anak pun bertanya kepada ibunya, “ Ibu, kenapa kartun di
tv kok bisa bergerak ya? Bagaimana cara membuat kartun di tv itu bisa bergerak,
Ibu?”
Sang
ibu pun menjawab sembarangan, “Itu namanya animasi, nak. Kalo kamu ingin tahu
lebih banyak, belajar yang rajin, ya.”
Berdasarkan kutipan cerita di atas, kita mendapati informasi
bahwa kartun yang biasa kita tonton di tv adalah contoh animasi. Namun, tahukah
kalian apa itu animasi dan bagaimana cara kita membuat animasi? Prinsip-prinsip
apa yang terdapat dalam animasi tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,
berikut ini akan dijelaskan pengertian dan prinsip-prinsip yang wajib diketahui
jika kita ingin membuat animasi.
Animasi dapat diartikan sebagai sekumpulan objek atau gambar
yang disusun secara beraturan sedemikian sehingga dapat bergerak dengan cepat
secara terus menerus mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan. Dalam hal
ini, sekumpulan objek atau gambar tersebut masing-masing memiliki hubungan
antara gambar atau objek yang satu dengan yang lainnya. Adapun objek atau
gambar yang dimaksud tersebut bisa saja berbentuk manusia, hewan, atau tulisan.
Dari definisi di atas, maka semua gambar
yang bergerak bisa dikatakan sebagai animasi. Dalam pembuatannya, animasi dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis yang dijelaskan berikut ini.
· Animasi
Stop Motion;
merupakan
jenis animasi dimana objek dimanipulasi secara fisik sedemikian rupa sehingga
tampak bergerak sendiri. Dalam hal ini, setiap gerakan objek dipotret dalam
frame individu. Selanjutnya, rangkaian frame-frame yang sudah
didapat
tersebut dimainkan secara berurutan dan berkesinambungan. Dengan demikian, didapati
suatu ilusi gerakan tertentu. Animasi ini dikenal juga dengan nama clay animation
karena objek-objeknya sering dibuat dari clay.
· Animasi Tradisional;
merupakan jenis animasi yang berupa lembaran-lembaran dimana
lembaran-lembaran tersebut nantinya membentuk suatu animasi tunggal. Dari hal
ini, kita mendapati informasi bahwa masing-masing bagian dalam animasi tersebut
tentunya saling terpisah sehingga masing-masing bisa bergerak secara mandiri.
Animasi tradisional biasa disebut sebagai animasi cel atau celluloid dan jenis
animasi ini lah yang paling populer dikenal sampai saat ini.
· Animasi
3D;
Animasi 3D atau yang dikenal dengan Animasi 3 Dimensi
adalah jenis animasi dimana penciptaan objek atau gambar bergerak dilakukan
dalam ruang digital 3 dimensi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat
frame yang mensimulasikan masing-masing objek atau gambar. Selanjutnya, objek
atau gambar difilmkan dengan kamera virtual. Adapun outpunya dari pemfilman itu
adalah video yang sudah dilakukan perenderingan.
· Animasi
Jepang;
Animasi
Jepang atau yang biasa kita kenal dengan Anime merupakan salah satu jenis
animasi yang diproduksi di negara Jepang. Anime memiliki karakter yang berbeda
jika dibandingkan dengan animasi-animasi lainnya antara lain seperti mata yang
lebar, mulut yang kecil, hidung yang mancung atau ekspresi karakter yang khas,
dan rambut warna-warni, serta pemakaian kostum yang unik. Dalam pembuatannya,
anime bisa dilakukan dengan teknik tradisional (teknik menggambar dengan
tangan) atau dengan teknologi komputer (3D, CGI).
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas,
tentunya asik jika kita dapat membuat salah satu jenis animasi dengan baik.
Lalu, apa yang harus saya lakukan sebagai seorang pemula jika ingin membuat
animasi? Sebagai seorang pemula, kita harus memahami terlebih dahulu
prinsip-prinsip dasar dalam animasi itu sendiri. Berikut ini akan disampaikan
12 prinsip dasar animasi yang wajib diketahui oleh seorang pemula.
1. Squash and
stretch
Prinsip dasar animasi pertama yang wajib
diketahui adalah squash and stretch. Squash and stretch adalah suatu upaya
untuk menambahkan efek lentur atau elastis pada objek atau gambar sehingga
seolah-oleh objek atau gambar tersebut bisa membesar-mengecil, memuai-menyusut
sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Prinsip ini biasanya digunakan untuk
menampilkan efek grafitasi, bobot, masa, dan fleksibilitas.
2. Anticipation
Prinsip dasar animasi kedua yang wajib
diketahui oleh pemula adalah anticipation. Anticipation adalah suatu upaya yang
dilakukan untuk membuat objek melakukan awalan gerak atau ancang-ancang sebelum
melakukan gerakan utama. Prinsip ini perlu dilakukan dengan tujuan agar
penonton merasa penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Selain hal
tersebut, anticipation juga bertujuan agar gerakan yang dilakukan animasi
tampak realistis.
3. Staging
Prinsip dasar animasi selanjutnya yang
wajib diketahui adalah staging. Staging adalah sutau upaya yang dilakukan untuk
membuat suasana lingkungan mendukung suasana atau mood yang ingin dicapai dalam
sebagian atau keseluruhan scane. Dalam hal ini, staging juga berkaitan erat
dengan komposisi dalam hal menentukan point of interest dari suatu objek.
4. Straight ahead
action and pose to pose
Straight ahead action and pose to pose
adalah prinsip dasar animasi keempat yang wajib diketahui. Prinsip ini lebih
berkaitan dengan proses pembuatan animasi. Dalam pembuatan animasi, kita
mengenal adanya 2 teknik yaitu teknik straight ahead action dan teknik pose to
pose. Teknik straight ahead action adalah teknik membuat animasi yang dilakukan
satu per satu dari awal sampai dengan akhir secara berkelanjutan oleh animator
itu sendiri. Sedangkan teknik pose to pose adalah teknik membuat animasi yang
dilakukan dengan menggambar frame awal dan akhir dulu, baru setelah itu
dilanjutkan dengan menggambar frame-frame yang terletak diantara kedua frame
yang telah dibuat di awal tadi.
5. Follow
through and overlapping action
Follow through and overlapping action
adalah prinsip dasar kelima dari 12 prinsip dasar animasi yang wajib diketahui
pemula. Follow through and overlapping action merupakan prinsip yang berkaitan
dengan gerakan objek. Follow through adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
menunjukkan bahwa tidak semua bagian objek akan berhenti pada waktu yang sama
ketika suatu objek tiba-tiba berhenti. Sedangkan overlapping action merupakan
suatu upaya yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa benda melakukan gerakan
saling-silang. Adapun yang dimaksud gerakan saling-silang adalah serangkaian
gerakan yang saling mendahului (overlapping) seperti pergerakan tangan atau
pergerakan kaki.
6. Slow in and
slow out
Prinsip dasar animasi selanjutnya yang
wajib diketahui pemula adalah slow in and slow out. Slow in and slow out adalah
suatu upaya yang dilakukan untuk melakukan penegasan kembali bahwa setiap
gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Pada slow in,
hal ini terjadi apabila sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi
cepat. Sedangkan slow out, hal ini terjadi apabila sebuah gerakan yang awalnya
cepat kemudian menjadi semakin lambat. Kedua hal pada prinsip ini wajib
diketahui agar gerakan yang terjadi pada objek tampak lebih realistis.
7. Arc
Arc adalah prinsip dasar animasi ketujuh
yang wajib diketahui pemula. Arc adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
menampilkan sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, dan makhluk-makhluk
hidup lainnya yang terkesan lebih lembut dan realistik. Adapun pergerakannya
tersebut mengikuti suatu pola tertentu yang berbentuk lengkungan seperti
lingkaran, elips, dan parabola dimana gerakan-gerakan tersebut tentunya berbeda
dengan sistem pergerakan robotik yang cenderung patah-patah.
8. Secondary
action
Secondary action adalah prinsip dasar
selanjutnya dari 12 prinsip dasar animasi yang wajib diketahui pemula.
Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dilakukan oleh objek
dengan tujuan untuk memperkuat gerakan utama. Dengan adanya penguatan ini, maka
adegan-adegan yang terdapat dalam animasi akan tampak lebih realistik. Namun
dalam pembuatan secondary action, kita tidak dianjurkan untuk membuat
gerakan-gerakan tambahan yang membuat gerakan utama menjadi tampak kabur. Hal
ini dikarenakan gerakan-gerakan tambahan hanya berfungsi sebagai penguat
gerakan utama saja dan tidak menjadi pusat perhatian dalam animasi.
9. Timing and
spacing
Prinsip dasar animasi kesembilan yang
wajib diketahui adalah timing and spacing. Timing adalah suatu upaya yang
dilakukan unuk menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan oleh
objek. Sedangkan spacing adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menentukan
percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak yang dilakukan
objek. Menurut Natwick, timing dan spacing adalah prinsip yang sangat
fundamental dalam animasi karena bagus tidaknya suatu animasi bergantung pada
keduanya.
10. Exaggeration
Exaggeration adalah prinsip dasar
selanjutnya yang wajib diketahui pemula. Exaggeration adalah upaya yang
dilakukan untuk mendramatisir adegan-adegan yang ada di animasi. Adapun bentuk
pendramatisiran tersebut bisa dilakukan dalam bentuk rekayasa gambar yang
bersifat hiperbolis. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menampilkan
ekstrimitas dari suatu ekspesi tertentu dan lazimnya dibuat secara komedik.
11. Solid drawing
Solid drawing adalah prinsip dasar animasi
selanjutnya yang wajib diketahui oleh para pemula. Solid drawing adalah suatu
upaya yang dilakukan untuk menggambarkan atau menyajikan objek secara jelas dan
konsisten, mulai dari perspektif, anatomi, bobot dan volume, hingga cahaya dan
bayangan. Hal-hal yang demikian itu penting dan dapat dilatih melalui
serangkaian kegiatan observasi dan pengamatan, dimana dalam kegiatan tersebut
harus ada salah seorang yang melakukan kegiatan menggambar.
12. Appeal
Prinsip dasar animasi yang terakhir yang
wajib diketahui adalah appeal. Appeal adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
menjadikan animasi memiliki suatu ciri atau style tertentu. Style ini yang
selanjutnya akan menjadikan suatu animasi berbeda dengan animasi yang lain.
Misalnya, kita akan dapat dengan mudah membedakan animasi jepang dengan animasi
lainnya karena animasi jepang memiliki stye tertentu yang membedakannya dengan
animasi-animasi dari negara lainnya.
Demikian penjelasan yang dapat penulis
berikan terkait 12 prinsip dasar animasi yang wajib diketahui pemula. Jangan
pernah kalian takut untuk mencoba membuat animasi. Jika kalian memang ingin
menekuni dunia animasi, penulis merekomendasikan sebuah kampus yang cukup
kompeten dalam hal pembuatan animasi. Kampus yang penulis maksud adalah SAE
Institute Jakarta. Untuk mengetahui lebih dalam tentang SAE Institute Jakarta,
kalian dapat mengunjungi websitenya dengan mengklik link di bawah ini.
Semoga informasi di atas bermanfaat bagi
kita semua dan sukses selalu dunia animasi Indonesia!
No comments:
Post a Comment