Sunday, May 27, 2018

Putri Malu yang Tak Lagi Malu


PUTRI MALU yang TAK LAGI MALU

(Puisi untuk Dia yang Ada di Rantau)

Sumber Gambar: https://2.bp.blogspot.com/-UDMuBP_LHGQ/WSQDN6t-gDI/AAAAAAAAAAs/N0zbvFYhvlw9BcSP1ceO89-53mlzgUodACLcB/s640/putri%2Bmalu%2Bbunga.jpg
oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S. Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah


Wahai engkau si putri malu
Mengapakah engkau kan begitu malu
Takkan pernah dirimu mau
Tuk tunjukkan keindahammu pada semua

Wahai engkau sang putri nan malu
Pernahkah engkau kan berpikir
Betapa indah dirimu puteri
Dikala dirimu kan lagi memalu

Namun semua kan berubah kini
Tak kan lagi menjadi sama
Si putri nan dahulu memalu
Sekarang ini tak lagi menjadi malu

Wahai engkau si putri malu
Mengapa engkau kan berubah begitu
Adakah alasan nan ingin dirimu tunjukkan
Hingga semua kan menjadi perhatian

Wahai engkau sang putri nan memalu
Keindahan dirimu kini kan menjadi memudar
Tak lagi indah seperti dahulu
Merindu diriku akan engkau yang dulu

Wahai engkau si putri malu
Bisakah engkau kan memalu lagi
Takkan boleh semua kan memandang indahmu
Cukuplah insan tertentu nan kau izin tuk memandang






Saturday, May 26, 2018

Puisi Untuk Sang Malam


PUISI UNTUK sang MALAM

(Puisi untuk Dia yang Ada di Rantau)

Sumber Gambar: https://pixabay.com/id/cantik-gelap-malam-indah-1866538/

oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S. Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah

Wahai engkau sang malam nan lagi datang
Apakah yang daku kan lagi rasa
Mengapa ramai nan ada di luar
Tak ku rasa meski hanya kan sedikit

Wahai engkau malam nan semakin menggelap
Dapatkah engkau kan menjelas untuk diriku
Mengapa hati tak bisa menenang
Meski mencoba telah ku lakukan sangat

Wahai engkau malam nan sekarang melarut
Dimanakah rasa yang selalu diriku punya
Mengapa tak lagi hadir meski sesaat
Menghilang sudah bak ditelan sang gelap

Wahai engkau malam nan mulai memagi
Haruskah daku menunggu selalu
Saat hati telah memulai tuk lelah
Tak terhingga sudah diri ini menantikannya

Wahai engkau sang malam yang telah berganti fajar
Semoga semua kan berubah nanti
Gelap sunyi nan ada di hati ini

Menjadi terang cinta hingga bahagia kan selalu ada




Monday, May 21, 2018

4 SOFTWARE UNTUK MEMBUAT EFEK VISUAL BAGI PEMULA



4 SOFTWARE UNTUK MEMBUAT
EFEK VISUAL BAGI PEMULA

Sumber Gambar : https://www.awn.com/news/maxon-announces-cineware-adobe-after-effects-cc-update

oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S.Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah

Pernahkah kalian berpikir bagaimana seorang animator membuat sebuah animasi dengan begitu baiknya? Pernahkah kalian berpikir bagaimana bisa sebuah film animasi seperti Cars 3, Despicable Me 3, The Boss Baby, Smurf: The Lost Village, Fairy Tail: Dragon Cry, Kuroko’s Baskelball The Movie: Last Game, dan Beauty and The Beast tampak begitu nyata?.

Untuk menghasilkan sebuah animasi yang bagus seperti yang disebutkan di atas, tentunya kita membutuhkan orang-orang yang profesional dalam berbagai bidang. Salah satunya adalah dalam pembuatan efek visual pada tiap-tiap adegan dalam film animasi.

Efek visual adalah suatu proses yang dilakukan untuk memanipulasi model karakter, adegan, dan segala hal yang ada dalam animasi. Pemberian efek visual dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kesan tertentu pada model karakter dalam animasi; untuk menciptakan kesan dramatis terhadap suatu adegan dalam animasi. Dengan demikian, didapati sebuah animasi dengan hasil yang maksimal.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka sangat penting bagi seorang animator untuk bisa membuat efek visual dengan baik dan profesional. Namun, bagaimana jika kita adalah seorang animator pemula? Bisakah kita membuat efek visual dengan baik pada animasi yang kita buat? Tentu saja bisa. Kita dapat memanfaatkan berbagai softwere pembuat animasi untuk mempermudah dalam membuat efek visual. Berikut adalah 4 softwere yang dapat kalian gunakan untuk membuat efek visual pada animasi kalian.

1.    Autodesk Maya
Autodesk Maya atau yang biasa disingkat dengan Maya adalah salah satu software komputer grafis 3D yang berjalan pada sistem operasi Windows, Mac Os, dan Linux. Autodesk Maya awalnya dikembangkan oleh Alias System Corporation. Namun, saat ini Autodesk Maya telah dimiliki dan dikembangkan oleh Autodesk, Inc. Adapun fungsi dari softwere ini adalah untuk membuat aplikasi 3D interaktif, termasuk video, game, film animasi, serial TV ataupun efek visual. Dari fungsi yang dimilikinya tadi, tentunya para animator, khususnya animator pemula dapat memanfaatkan Autodesk Maya untuk membuat efek-efek visual pada sebuah animasi. Untuk itu, sangat penting bagi kalian untuk mengatahui cara-cara pembuatan efek visual pada animasi dengan softwere ini.

2.    Adobe After Effect
Adobe After Effect adalah salah satu produk softwere komputer desain grafis yang dikembangkan oleh Adobe. Softwere ini dibuat dengan memadukan berbagai kelebihan yang dimiliki oleh softwere-softwere desain grafis lainnya. Terdapat minimal 50 standard effect yang dimiliki oleh Adobe After Effect yang membuatnya menjadi softwere yang sangat handal dan profesional dalam kegiatan Motion Graphic Design. Dengan adanya hal tersebut, maka sudah jelas apabila Adobe After Effect bisa menjadi pilihan utama dalam membuat efek visual dalam sebuah animasi yang akan kalian buat. Oleh karena itu, sangat penting bagi kalian untuk mengatahui cara-cara pembuatan efek visual pada suatu animasi dengan softwere menggunakan softwere Adobe After Effect ini.

3.    Blender
Blender adalah softwere komputer grafis 3D selanjutnya yang dapat digunakan untuk membuat efek visual pada animasi. Blender dapat digunakan untuk membuat animasi 3 dimensi. Dengan demikian, tentunya softwere ini dapat digunakan untuk membuat efek visual pada animasi. Adapun Sistem Operasi yang dapat digunakan untuk menjalankan softwere Blender antara lain Windows, Mac OS, Linux, IRIX, Solaris, NetBSD, FreeBSD, dan Open BSD. Banyaknya sistem operasi yang dapat digunakan untuk menjalankan softwere ini tentunya menjadi nilai tambah bagi softwere Blender. Untuk itu, sangatlah penting bagi seorang animator, khusunya animator pemula untuk tahu dan memahami cara pembuatan efek visual dengan softwere Blender ini.

4.    Autodesk Mudbox
Autodesk Mudbox adalah software komputer grafis 3D yang digunakan untuk melakukan pemodelan 3D, membuat tekstur, dan melakukan pemahatan. Aplikasi ini biasa digunakan untuk membuat monster atau karakter-karakter hasil imajinasi kamu. Dengan menggunkan Autodesk Mudbox, kita dapat membuat membuat berbagai efek terkait dengan tekstur yang ada dalam suatu karakter atau objek-objek lainnya. Adapun kualitas yang dihasilkan dari softwere ini pun sangat bagus. Untuk itu, sangat penting bagi seorang animator untuk bisa menggunakan softwere Autodesk Mudbox ini.

Demikian 4 softwere yang dapat digunakan untuk membuat efek visual dalam animasi bagi pemula. Apabila kalian ingin mempelajari lebih dalam tentang bagaimana cara penggunaan softwere-softwere tersebut, kalian dapat mempelajarinya dengan sekolah di kampus-kampus yang membuka jurusan animasi. Salah satu kamupus yang penulis sangat rekomendasikan adalah SAE Institute Jakarta. Di SAE Institute Jakarta, kalian akan diajarkan bagaimana cara membuat animasi dan cara membuat efek visual animasi dengan baik. Untuk mengetahui lebih dalam tentang SAE Institute Jakarta, kalian dapat mengunjungi websitenya dengan mengklik link di bawah ini.


Semoga informasi di atas bermanfaat bagi kita semua dan sukses selalu dunia animasi Indonesia!



8 LANGKAH MEMBUAT ANIMASI DENGAN MUDAH BAGI PEMULA


8 LANGKAH MEMBUAT ANIMASI
DENGAN MUDAH BAGI PEMULA

Sumber Gambar : https://oprekzoneimage.files.wordpress.com/2011/10/shaum_1.jpg?w=645


oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S.Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah

Dewasa ini, film animasi sedang merajai dunia pertelevisian dan perfilman. Banyak karya animasi yang sudah dibuat oleh para animator di luar sana. Pernahkah kalian menonton film Cars 3, Despicable Me 3, The Boss Baby, Smurf: The Lost Village, Fairy Tail: Dragon Cry, Kuroko’s Baskelball The Movie: Last Game, dan Beauty and The Beast. Semua film itu adalah animasi-animasi yang dibuat pada tahun 2017 lalu.

Ketika kita menonton film-film animasi di atas, tentunya akan muncul rasa kagum dalam diri kita. Banyak pertanyaan yang akan muncul dalam diri kita. Salah satunya adalah bagaimana para animator dari film-film animasi di atas bisa membuat film animasi sebagus itu?

Pada artikel berjudul 12 Prinsip Dasar Animasi yang Wajib Diketahui Pemula, dijelaskan bahwa salah satu hal yang wajib dipahami ketika kita ingin membuat animasi adalah kita harus memahami terlebih dahulu prinsipnya. Setelah kita tahu prinsipnya, maka kita terapkan dalam membuat suatu animasi. Bagi kalian para pemula, jangan pernah berpikir bahwa membuat animasi merupakan suatu hal yang susah dan rumit. Berikut ini penulis berikan 8 langkah membuat animasi dengan mudah bagi pemula.

1.    Tentukan terlebih dahulu ide cerita yang ingin kita angkat
Untuk membuat sesuatu, maka hal pertama yang harus disiapkan adalah ide. Begitu pula dalam membuat animasi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan terlebih dahulu ide cerita yang ingin kita angkat. Banyak ide dan tema yang dapat kita angkat dalam membuat animasi diantaranya adalah action, petualangan, komedi, percintaan, dan sebagainya. Ide-ide tersebut penting karena akan digunakan sebagai dasar dalam membuat animasi tersebut.

2.    Tuangkan cerita tersebut dalam storyboard
Setelah kita mendapati suatu ide tertentu dalam membuat animasi, langkah berikutnya yang harus dilakukan untuk membuat animasi adalah membuat ringkasan ceritanya. Setelah membuat ringkasannya,  hal selanjutnya yang dapat kita lakukan adalah menuangkan cerita tersebut dalam storyboard. Dalam storyboard ini, kita dapat menggambarkan setiap rangkaian kejadian penting yang ada dalam animasi dimana nantinya kejadian-kejadian penting itu akan dijabarkan kembali.

3.    Gambarlah model karakter dalam cerita sesuai keinginan
Setelah kita menuangkan cerita dalam storyboard, langkah selanjutnya dalam membuat animasi yang dapat dilakukan oleh pemula adalah menggambarkan model karakter yang ada dalam animasi tersebut. Penggambaran karakter ini haruslah dilakukan secara konsisten. Hal ini dilakukan agar didapati karakter yang sama pada saat dilakukannya pergantian frame. Selain hal tersebut, ketika menggambarkan model karakter, kita harus menggambarkannya secara detail dari berbagai macam sudut dan dalam ekspresi yang beragam. Dengan demikian, model karakter yang ada dapat terlihat lebih hidup.

4.    Buatlah sketsa animasinya
Setelah menuangkan cerita dalam storyboard dan membuat model karakter dari cerita, hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah membuat sketsa animasinya. Sketsa ini dibuat dengan tujuan untuk menunjukkan gerakan-gerakan kunci dalam suatu frame. Adapun yang dimaksud dengan gerakan kunci dalam hal ini adalah setiap gerakan perpindahan yang dilakukan oleh model karakter dari animasi yang saat ini sedang kamu buat. Dalam membuat gerakan kunci ini, kita wajib membuat setiap gerakan itu tampak alami dan tidak terkesan kaku. Dengan membuat gerakan yang seperti itu, diharapkan animasi yang kita buat terlihat lebih natural.

5.    Selanjutnya, gambarlah frame kuncinya
Langkah selanjutnya yang dapat dilakukan setelah membuat sketsa animasi adalah menggambar frame kunci. Adapun yang dimaksud sebagai frame kunci adalah setiap titik atau posisi penting dalam sebuah gerakan yang dilakukan oleh model karakter. Penggambaran frame kunci sangat penting untuk dilakukan karena membuat setiap gerakan yang dilakukan oleh model karakter menjadi lebih hidup. Selain hal tersebut, gerakan yang dilakukan karakter pun menjadi tidak patah-patah dengan digambarnya frame kunci.

6.    Setelah itu, periksa alur pergerakan animasinya
Untuk lebih memastikan apakah pergerakan yang dilakukan oleh model karakter sudah sesuai dan untuk memastikan apakah pergerakan dalam pergantian antara satu adegan dengan adegan lainnya berjalan dengan baik, maka kita perlu untuk memeriksa alur pergerakannya. Kita harus benar-benar memeriksa alur pergerakannya secara detail. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan bahwa setiap pergerakan yang ada dalam animasi terjadi secara halus dan tidak patah-patah.

7.    Rapikan gambarnya
Setelah kita memeriksa alur pergerakan animasi tersebut, apabila terjadi terdapat pergerakan-pergerakan yang kurang halus, maka kita wajib untuk memperbaikinya. Selain hal tersebut, karena gambar yang kita buat masih berbentuk sketsa, tentunya masih banyak garis dan coretan yang tidak perlu dalam gambar yang kita buat tadi. Untuk itu, kita wajib merapikannya dengan cara menghapus garis dan coretan-coretan itu agar animasi yang kita buat terlihat lebih menarik dan sempurna. Dalam merapikan gambar, kita wajib melakukannya secara teliti agar didapati sebuah animasi dengan kualias yang baik.

8.    Proses video animasinya dengan aplikasi pembuat video
Setelah semua langkah di atas telah dilakukan, langkah terakhir yang harus dilakukan dalam membuat animasi adalah memasukkan dan memproses setiap gambar yang sudah kita buat ke dalam komputer. Kita mulai melakukan pembuatan animasi dengan menggunakan aplikasi pembuat video yang sudah kita siapkan. Dalam pembuatan dengan aplikasi, kita dapat menyisipkan berbagai efek, transisi, dan editan lain dengan tujuan agar animasi yang kita buat menjadi lebih sempurna. Selain penambahan-penambahan di atas, penambahan lain yang bisa kita lakukan adalah menambahkan teks, suara, ataupun melakukan dubbing. Penambahan ini bertujuan agar penonton lebih mudah dalam memahami animasi yang kita buat ini.

Demikian 8 langkah yang dapat pemula lakukan untuk membuat animasi dengan mudah. Apabila kalian ingin mempelajari lebih dalam tentang langkah-langkah tersebut, kalian dapat memperdalam pemahaman kalian ini dengan belajar di kampus-kampus yang membuka jurusan animasi. Salah satu kamupus yang penulis sangat rekomendasikan adalah SAE Institute Jakarta. Di SAE Institute Jakarta, kalian akan diajarkan banyak hal tentang pembuatan animasi. Untuk mengetahui lebih dalam tentang SAE Institute Jakarta, kalian dapat mengunjungi websitenya dengan mengklik link di bawah ini.


Semoga informasi di atas bermanfaat bagi kita semua dan sukses selalu dunia animasi Indonesia!

8 TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR YANG BAIK BAGI PEMULA


8 TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR YANG BAIK BAGI PEMULA

Sumber Gambar : http://www.greenscene.co.id/wp-content/uploads/2017/07/toy-story-hotel.jpg

oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S.Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah

Pernahkah kalian menonton animasi Toy Story? Toy Story merupakan salah satu animasi yang bercerita tentang dunia mainan dimana masing-masing mainan dapat berbicara dan beraktivitas layaknya manusia.  Pada animasi ini, dikisahkan terdapat dua mainan yaitu sebuah mainan koboi bernama Woody dan sebuah action figure berbentuk astronot yang bernama Buzz Lightyear. Awalnya, kedua mainan tersebut saling bermusuhan karena keduanya saling memperebutkan afeksi dari Andy, si pemilik kedua mainan tersebut. Namun, permusuhan yang terjadi antara keduanya berakhir dengan suatu hubungan perkawanan yang erat dan mereka dapat hidup bersama.

Cerita di atas merupakan ringkasan dari animasi Toy Story. Namun, tahukah kalian jika animasi Toy Story tersebut menjadi salah satu animasi terbaik yang pernah ada. Sebuah animasi dikatakan baik salah satunya berkat kegigihan dari para kreator atau animator dari animasi tersebut. Bayangkan bagaimana seandainya apabila seoarang animator tidak mampu mengambil engel gambar yang baik. Tentunya, sebuah animasi tidak akan mendapatkan perhatian lebih dari penonton. Untuk itu, sangat penting bagi seorang animator untuk mampu mengambil gambar dengan benar.

Lalu, apa yang harus dilakukan apabila seorang pemula ingin membuat animasi yang baik? Pastinya yang harus dilakukan apabila seorang pemula ingin membuat animasi yang baik adalah ia memahami teknik pengambilan gambar tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut ini diberikan 8 teknik pengambilan gambar yang baik bagi pemula agar diperoleh sebuah animasi yang berkualitas.

1.    Pengambilan gambar dilakukan per adegan
Teknik pertama untuk mengambil gambar yang baik adalah pengambilan gambar harus dilakukan per adegan. Dalam pengambilan gambar animasi dengan mode digital, kita harus memastikan bahwa arah kamera sudah sesuai dengan objek yang kita sasar. Selain hal tersebut, kamera yang kita gunakan haruslah lebih dari satu. Hal ini bertujuan agar kita bisa melakukan perbandingan sehingga didapati engel yang baik. Sebagai tambahan, dalam melakukan pengambilan gambar ini, kita wajib menjaga kestabilan gambar yang kita ambil. Dengan demikian, diharapkan kita mampu menghasilkan animasi yang baik sehingga penonton menikmati animasi yang kita buat.

2.    Hindari penggunaan zoom yang telalu sering
Dalam pengambilan gambar adegan-adegan dalam animasi dengan mode digital, kita harus menghindari pemakaian zoom yang terlalu sering. Apalagi jika kita adalah seorang pemula, kita wajib menghindari hal tersebut. Hal ini dikarenakan penggunaan zoom yang terlalu berlebihan dapat mengganggu dan membuat penonton merasa pusing ketika melihat animasi yang kita buat. Selain hal tersebut, penggunaan teknik zoom dalam pengambilan gambar berpeluang mengakibatkan kualitas gambar kita menjadi tidak maksimal bahkan bisa rusak. Akan tetapi jika kita terpaksa melakukannya, maka lakukanlah zoom secara perlahan dan stabil agar didapati pergerakan yang halus sehingga penonton merasa nyaman untuk menikmati animasi kita.

3.    Isi setiap frame dengan subjek gambar
Teknik ketiga yang harus dilakukan agar didapati gambar animasi yang baik adalah kita harus mengisi setiap frame dengan subjek gambar yang sesuai. Frame adalah bagian terpenting ketika kita membuat animasi. Frame adalah wadah dimana kita bisa mengisinya dengan berbagai subjek gambar agar didapati suatu rangkaian cerita tertentu. Agar didapati sebuah cerita yang bagus, kita harus mempersiapkan gambar-gambarnya dengan maksimal. Setelah disiapkan, selanjutnya kita pilih subjek gambar yang sesuai dan dirasa bagus. Setelah itu, tempatkan subjek gambar yang kita pilih tadi dalam frame sesuai dengan alur cerita yang kita inginkan. Dalam penempatannya, subjek gambar tidak harus dimulai dari bagian tengah frame. Penempatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan kita.

4.    Lalukan pengambilan gambar sedetail mungkin
Teknik pengambilan gambar animasi selanjutnya yang wajib dipahami oleh seorang pemula adalah kita harus melakukan pengambilan gambar-gambar adegan sedetail mungkin. Dalam melakukan pengambilan gambar animasi dengan menggunakan mode digital, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengambil gambar background melalui wide shot. Selain hal tersebut, pengambilan gambar tersebut juga bisa dilakukan terhadap unsur-unsur yang ada di sekitar subjek. Pengambilan gambar yang demikian ini bertujuan agar dapat memberikan penekanan pada subjek yang dipilih di awal. Selain hal tersebut, kedetailan ini juga bertujuan agar penonton mampu menerima pesan dengan baik.

5.    Gunakan engel yang berbeda dalam pengambilan gambar
Teknik pengambilan gambar yang kelima adalah kita harus mampu menggunakan engel yang berbeda dalam pengambilan gambar tersebut. Terkait hal tersebut, sebagai seorang animator, kita harus pandai dalam menentukan engel-engel pengambilan gambar; kita harus pandai dalam menentukan cara pengambilan gambar dari berbagai sudut pandang. Dengan demikian, kita mampu membentuk suatu kesatuan gambar animasi yang baik sehingga didapati sebuah animasi yang menarik dan lengkap serta enak untuk ditonton.   

6.    Hindari penggunaan backlight atau cahaya belakang
Dalam pengambilan gambar animasi dengan mode digital, kita harus benar-benar memperhatikan latar belakang cahaya. Cahaya yang tertutupi oleh suatu objek tertentu akan menghasilkan suatu gambar siluet yang indah dan menarik. Namun, tidak semua kamera memiliki kemampuan untuk menangkap gambar siluet dengan baik. Apabila kita salah menggunakan kamera, maka yang terjadi malah hal sebaliknya yaitu cahaya yang tertutupi menghasilkan gambar siluet yang tidak jelas sehingga membuat objek tidak enak untuk dipandang mata. Untuk memperbaiki masalah tersebut, salah satu cara yang dapat digunakan adalah memindahkan engel pengambilan gambar ke sudut lainnya. Dengan dilakukannya pemindahan tersebut, diharapkan gambar siluet yang dihasilkan tersebut menjadi jelas dan lebih menarik.

7.    Hindari penggunaan special effect yang terlalu banyak
Teknik pengambilan gambar selanjutnya yang harus dipahami oleh pemula adalah kita wajib menghindari penggunaan special effect yang terlalu banyak. Seperti kita ketahui, special effect dalam gambar animasi memberikan pengaruh yang besar pada tampilan animasi. Penggunaan special effect yang tepat akan membuat tampilan animasi menjadi lebih menarik dan enak untuk ditonton. Namun, apabila kita salah atau berlebihan dalam penggunaan special effect, maka berakibat pada kurang maksimalnya gambar animasi yang kita buat. Oleh karena itu, kita harus bijaksana dalam menggunakan special effect agar hasilnya tepat sasaran.

8.    Gunakan penerangan secara maksimal
Teknik pengambilan gambar terakhir yang harus diketahui pemula adalah penggunaan penerangan secara maksimal. Penggunaan penerangan yang maksimal dalam hal ini memiliki arti kita dapat mengambil penerangan dalam pengambilan gambar ketimbang hanya menggunakan kamera saja. Pengambilan penerangan ini dapat dilakukan dari berbagai sudut. Adapun tujuan dilakukannya pengambilan penerangan ini adalah untuk membuat kualitas gambar menjadi lebih maksimal dan tajam. Dengan demikian, diharapkan kita dapat mendatkan kualitas animasi yang baik.

Demikian penjelasan yang dapat penulis berikan terkait 8 teknik pengambilan gambar yang baik bagi pemula. Apabila kalian tertarik untuk membuat animasi dengan kualitas yang lebih baik lagi, penulis merekomendasikan kepada kalian untuk mempelajari teknik-teknik tersebut lebih dalam di SAE Institute Jakarta. Di sana, kalian akan digembleng agar menjadi seorang animator yang handal. Untuk mendapatkan informasi lebih banyak tentang SAE Institute Jakarta, kalian kalian dapat mengunjungi websitenya dengan mengklik link di bawah ini.


Semoga informasi di atas bermanfaat bagi kita semua dan sukses selalu dunia animasi Indonesia!

12 PRINSIP DASAR ANIMASI YANG WAJIB DIKETAHUI PEMULA


12 PRINSIP DASAR ANIMASI YANG
WAJIB DIKETAHUI PEMULA

Sumber Gambar: https://thumb.iyaa.com/780x500/smart/https://image.iyaa.com/article/2017/09/__icsFiles/afieldfile/2017/09/13/adit-sopo-jarwo-mnctv.jpg

oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S.Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah


Seorang anak menonton tv bersama ibunya. Adapun sinema yang ditonton adalah animasi “Adit dan Sopo Jarwo”. Ketika anak tersebut melihat adegan-adegan yang terdapat dalam animasi tersebut, si anak terus tersenyum dan tertawa. Sambil menonton animasi tersebut, si anak pun bertanya kepada ibunya, “ Ibu, kenapa kartun di tv kok bisa bergerak ya? Bagaimana cara membuat kartun di tv itu bisa bergerak, Ibu?”

Sang ibu pun menjawab sembarangan, “Itu namanya animasi, nak. Kalo kamu ingin tahu lebih banyak, belajar yang rajin, ya.”

Berdasarkan kutipan cerita di atas, kita mendapati informasi bahwa kartun yang biasa kita tonton di tv adalah contoh animasi. Namun, tahukah kalian apa itu animasi dan bagaimana cara kita membuat animasi? Prinsip-prinsip apa yang terdapat dalam animasi tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut ini akan dijelaskan pengertian dan prinsip-prinsip yang wajib diketahui jika kita ingin membuat animasi.

Animasi dapat diartikan sebagai sekumpulan objek atau gambar yang disusun secara beraturan sedemikian sehingga dapat bergerak dengan cepat secara terus menerus mengikuti alur pergerakan yang telah ditentukan. Dalam hal ini, sekumpulan objek atau gambar tersebut masing-masing memiliki hubungan antara gambar atau objek yang satu dengan yang lainnya. Adapun objek atau gambar yang dimaksud tersebut bisa saja berbentuk manusia, hewan, atau tulisan.

Dari definisi di atas, maka semua gambar yang bergerak bisa dikatakan sebagai animasi. Dalam pembuatannya, animasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yang dijelaskan berikut ini.
·         Animasi Stop Motion;
merupakan jenis animasi dimana objek dimanipulasi secara fisik sedemikian rupa sehingga tampak bergerak sendiri. Dalam hal ini, setiap gerakan objek dipotret dalam frame individu. Selanjutnya, rangkaian frame-frame yang sudah didapat tersebut dimainkan secara berurutan dan berkesinambungan. Dengan demikian, didapati suatu ilusi gerakan tertentu. Animasi ini dikenal juga dengan nama clay animation karena objek-objeknya sering dibuat dari clay.
·         Animasi Tradisional;
merupakan jenis animasi yang berupa lembaran-lembaran dimana lembaran-lembaran tersebut nantinya membentuk suatu animasi tunggal. Dari hal ini, kita mendapati informasi bahwa masing-masing bagian dalam animasi tersebut tentunya saling terpisah sehingga masing-masing bisa bergerak secara mandiri. Animasi tradisional biasa disebut sebagai animasi cel atau celluloid dan jenis animasi ini lah yang paling populer dikenal sampai saat ini.
·         Animasi 3D;
Animasi 3D atau yang dikenal dengan Animasi 3 Dimensi adalah jenis animasi dimana penciptaan objek atau gambar bergerak dilakukan dalam ruang digital 3 dimensi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membuat frame yang mensimulasikan masing-masing objek atau gambar. Selanjutnya, objek atau gambar difilmkan dengan kamera virtual. Adapun outpunya dari pemfilman itu adalah video yang sudah dilakukan perenderingan.
·         Animasi Jepang;
Animasi Jepang atau yang biasa kita kenal dengan Anime merupakan salah satu jenis animasi yang diproduksi di negara Jepang. Anime memiliki karakter yang berbeda jika dibandingkan dengan animasi-animasi lainnya antara lain seperti mata yang lebar, mulut yang kecil, hidung yang mancung atau ekspresi karakter yang khas, dan rambut warna-warni, serta pemakaian kostum yang unik. Dalam pembuatannya, anime bisa dilakukan dengan teknik tradisional (teknik menggambar dengan tangan) atau dengan teknologi komputer (3D, CGI).

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, tentunya asik jika kita dapat membuat salah satu jenis animasi dengan baik. Lalu, apa yang harus saya lakukan sebagai seorang pemula jika ingin membuat animasi? Sebagai seorang pemula, kita harus memahami terlebih dahulu prinsip-prinsip dasar dalam animasi itu sendiri. Berikut ini akan disampaikan 12 prinsip dasar animasi yang wajib diketahui oleh seorang pemula.

1.    Squash and stretch
Prinsip dasar animasi pertama yang wajib diketahui adalah squash and stretch. Squash and stretch adalah suatu upaya untuk menambahkan efek lentur atau elastis pada objek atau gambar sehingga seolah-oleh objek atau gambar tersebut bisa membesar-mengecil, memuai-menyusut sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup.  Prinsip ini biasanya digunakan untuk menampilkan efek grafitasi, bobot, masa, dan fleksibilitas.

2.    Anticipation
Prinsip dasar animasi kedua yang wajib diketahui oleh pemula adalah anticipation. Anticipation adalah suatu upaya yang dilakukan untuk membuat objek melakukan awalan gerak atau ancang-ancang sebelum melakukan gerakan utama. Prinsip ini perlu dilakukan dengan tujuan agar penonton merasa penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Selain hal tersebut, anticipation juga bertujuan agar gerakan yang dilakukan animasi tampak realistis.

3.    Staging
Prinsip dasar animasi selanjutnya yang wajib diketahui adalah staging. Staging adalah sutau upaya yang dilakukan untuk membuat suasana lingkungan mendukung suasana atau mood yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scane. Dalam hal ini, staging juga berkaitan erat dengan komposisi dalam hal menentukan point of interest dari suatu objek.

4.    Straight ahead action and pose to pose
Straight ahead action and pose to pose adalah prinsip dasar animasi keempat yang wajib diketahui. Prinsip ini lebih berkaitan dengan proses pembuatan animasi. Dalam pembuatan animasi, kita mengenal adanya 2 teknik yaitu teknik straight ahead action dan teknik pose to pose. Teknik straight ahead action adalah teknik membuat animasi yang dilakukan satu per satu dari awal sampai dengan akhir secara berkelanjutan oleh animator itu sendiri. Sedangkan teknik pose to pose adalah teknik membuat animasi yang dilakukan dengan menggambar frame awal dan akhir dulu, baru setelah itu dilanjutkan dengan menggambar frame-frame yang terletak diantara kedua frame yang telah dibuat di awal tadi.

5.    Follow through and overlapping action
Follow through and overlapping action adalah prinsip dasar kelima dari 12 prinsip dasar animasi yang wajib diketahui pemula. Follow through and overlapping action merupakan prinsip yang berkaitan dengan gerakan objek. Follow through adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa tidak semua bagian objek akan berhenti pada waktu yang sama ketika suatu objek tiba-tiba berhenti. Sedangkan overlapping action merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa benda melakukan gerakan saling-silang. Adapun yang dimaksud gerakan saling-silang adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping) seperti pergerakan tangan atau pergerakan kaki.

6.    Slow in and slow out
Prinsip dasar animasi selanjutnya yang wajib diketahui pemula adalah slow in and slow out. Slow in and slow out adalah suatu upaya yang dilakukan untuk melakukan penegasan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Pada slow in, hal ini terjadi apabila sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Sedangkan slow out, hal ini terjadi apabila sebuah gerakan yang awalnya cepat kemudian menjadi semakin lambat. Kedua hal pada prinsip ini wajib diketahui agar gerakan yang terjadi pada objek tampak lebih realistis.

7.    Arc
Arc adalah prinsip dasar animasi ketujuh yang wajib diketahui pemula. Arc adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menampilkan sistem pergerakan tubuh pada manusia, binatang, dan makhluk-makhluk hidup lainnya yang terkesan lebih lembut dan realistik. Adapun pergerakannya tersebut mengikuti suatu pola tertentu yang berbentuk lengkungan seperti lingkaran, elips, dan parabola dimana gerakan-gerakan tersebut tentunya berbeda dengan sistem pergerakan robotik yang cenderung patah-patah.

8.    Secondary action
Secondary action adalah prinsip dasar selanjutnya dari 12 prinsip dasar animasi yang wajib diketahui pemula. Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dilakukan oleh objek dengan tujuan untuk memperkuat gerakan utama. Dengan adanya penguatan ini, maka adegan-adegan yang terdapat dalam animasi akan tampak lebih realistik. Namun dalam pembuatan secondary action, kita tidak dianjurkan untuk membuat gerakan-gerakan tambahan yang membuat gerakan utama menjadi tampak kabur. Hal ini dikarenakan gerakan-gerakan tambahan hanya berfungsi sebagai penguat gerakan utama saja dan tidak menjadi pusat perhatian dalam animasi.

9.    Timing and spacing
Prinsip dasar animasi kesembilan yang wajib diketahui adalah timing and spacing. Timing adalah suatu upaya yang dilakukan unuk menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan oleh objek. Sedangkan spacing adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak yang dilakukan objek. Menurut Natwick, timing dan spacing adalah prinsip yang sangat fundamental dalam animasi karena bagus tidaknya suatu animasi bergantung pada keduanya.

10.      Exaggeration
Exaggeration adalah prinsip dasar selanjutnya yang wajib diketahui pemula. Exaggeration adalah upaya yang dilakukan untuk mendramatisir adegan-adegan yang ada di animasi. Adapun bentuk pendramatisiran tersebut bisa dilakukan dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menampilkan ekstrimitas dari suatu ekspesi tertentu dan lazimnya dibuat secara komedik.

11.      Solid drawing
Solid drawing adalah prinsip dasar animasi selanjutnya yang wajib diketahui oleh para pemula. Solid drawing adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menggambarkan atau menyajikan objek secara jelas dan konsisten, mulai dari perspektif, anatomi, bobot dan volume, hingga cahaya dan bayangan. Hal-hal yang demikian itu penting dan dapat dilatih melalui serangkaian kegiatan observasi dan pengamatan, dimana dalam kegiatan tersebut harus ada salah seorang yang melakukan kegiatan menggambar.

12.      Appeal
Prinsip dasar animasi yang terakhir yang wajib diketahui adalah appeal. Appeal adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menjadikan animasi memiliki suatu ciri atau style tertentu. Style ini yang selanjutnya akan menjadikan suatu animasi berbeda dengan animasi yang lain. Misalnya, kita akan dapat dengan mudah membedakan animasi jepang dengan animasi lainnya karena animasi jepang memiliki stye tertentu yang membedakannya dengan animasi-animasi dari negara lainnya.

Demikian penjelasan yang dapat penulis berikan terkait 12 prinsip dasar animasi yang wajib diketahui pemula. Jangan pernah kalian takut untuk mencoba membuat animasi. Jika kalian memang ingin menekuni dunia animasi, penulis merekomendasikan sebuah kampus yang cukup kompeten dalam hal pembuatan animasi. Kampus yang penulis maksud adalah SAE Institute Jakarta. Untuk mengetahui lebih dalam tentang SAE Institute Jakarta, kalian dapat mengunjungi websitenya dengan mengklik link di bawah ini.


Semoga informasi di atas bermanfaat bagi kita semua dan sukses selalu dunia animasi Indonesia!