Wednesday, January 31, 2018

DIAM KAWAN BANYAKKU

DIAM KAWAN BANYAKKU
(Puisi untuk Kawan yang Mendiam Selalu)


oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S. Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah

Wahai engkau si kawan banyak
Sungguh tega dirimu kawan
Membuat diriku termenung saja
Terdiam diriku engkau anggurkan

Wahai engkau si kawan nan baik
Benarkah ini nan ingin dirimu perbuat
Mendiamkan daku kan selalu
Bahagia pun diri ini tak mampu

Wahai engkau si kawan nan hebat
Pernahkah engkau akan berpikir
Rasa hati yang diri ini kan merasa
Dalam hati begitu lara menyakit

Wahai engkau kawan di hati
Hentilah engkau dalam tumindak
Janganlah engkau kan lagi bersikap
Karena sungguh diriku tak menguat

Wahai engkau si kawan banyakku
Akankah engkau akan kembali
Semula lagi diriku bertindak
Kan tenang rasa dalam ragaku

Tuesday, January 30, 2018

MENGHARAP MENEMU IDE

MENGHARAP MENEMU IDE
(Puisi untuk Aku yang Berusaha Mencari Ide)

Sumber: http://aliffajri06.blogspot.co.id/2015/12/Tips-Menggali-Ide-Bisnis-Kreatif.html

oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S. Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah

Di malam nan tampak menggelap
Diri ini kan hanya bisa terdiam
Termenung daku sembari duduk
Tak ingin diriku kan ada yang mengganggu

Sejenak diri ini kan memikir
Untaian apa nan akan daku tuliskan
Berharap diri ini kan ada gagasan
Tuk ungkapkan berbagai rasa di perasaan

Mencoba daku berjalan perlahan
Memandangi setiap jengkal sang gelap malam
Masih daku kan selalu berharap
Kan dapatkan ide indah nan menawan

Tatkala diri ini telah merasa lelah
Terduduk lagi diriku akan perbuat
Hingga kan sirna rasa di raga
Tumindak ini akan terus aku kan laku

Dikala lelah telah menghilang sudah
Diri ini kan kembali mencoba memikir
Berkeras daku kan cari ide menawan
Namun sayang sampai akhir puisipun daku tak temukan

ENGKAU GADIS YANG ADA DISANA

ENGKAU GADIS YANG ADA DISANA
(Puisi untuk Dia yang Ada di Rantau)

Sumber: http://www.bangkuceria.com/2011/09/gaji-yang-di-minati-kaum-hawa.html

oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S. Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah

Wahai engkau gadis nan ada disana
Mengapa engkau tak berkata banyak
Mendiamlah yang selalu dirimu perbuat
Dikala engkau kan lagi ada disana

Wahai engkau gadis nan ada disana
Dapatkah engkau kan berkata lebih
Tuk membuat dua insan kan bercengkerama
Hingga bahagia kan tercipta disana

Wahai engkau gadis nan ada disana
Apakah yang lagi dirimu kan perbuat
Mengapa engkau tak berkirim kabar
Hingga tak tahu kan berbuat apa diriku

Wahai engkau gadis nan ada disana
Tahukah engkau diriku rindu
Menunggumu aku kini selalu
Menantikan dirimu yang tak lekas berkunjung kabar

Wahai engkau gadis nan ada disana
Segerakanlah engkau kan hadir
Tuk berkabar pada diriku
Hingga daku kan jadi senyum bahagia padamu

PIKIRKU DALAM RELASI DAN FUNGSI

PIKIRKU DALAM RELASI DAN FUNGSI



oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S. Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah


Hai Maths,
Pernahkah kalian mendengar kata relasi dan fungsi sebelumnya? Ketika ada yang berucap kata “relasi”, tentu orang akan berpikir tentang suatu hubungan, entah itu hubungan pertemanan, permusuhan, ataupun hubungan percintaan. Sedangkan apabila kita mendengar kata “fungsi”, pastilah kita langsung berpikir tentang “manfaat atau kegunaan suatu benda”. Relasi dan fungsi yang dimaksud di situ adalah relasi dan fungsi ditinjau dari segi bahasa. Namun, bukan relasi dan fungsi itu yang akan kita bahas pada postingan kali ini. Relasi dan fungsi yang dimaksud di sini adalah  relasi dan fungsi matematika.

Pada postingan sebelumnya saya pernah berbagi tentang relasi dan fungsi matematika. Dalam postingan itu disebutkan bahwa relasi memiliki arti yaitu aturan yang memasangkan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B. Sedangkan fungsi merupakan bentuk khusus dari sebuah relasi. Jika dalam sebuah relasi, anggota A dapat dipasangkan lebih dari satu dengan anggota B. Pada fungsi, masing-masing anggota wajib dipasangkan dengan tepat satu anggota B. Dalam postingan itu juga disebutkan bahwa relasi dan fungsi merupakan dua konsep penting dalam mata pelajaran matematika. Hal ini karena banyak ilmu, baik itu matematika maupun non matematika, yang memanfaatkan kedua konsep tersebut. Selain hal itu, alasan lain mengapa kedua konsep tersebut dianggap penting karena banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep relasi dan fungsi. Sebagai contohnya yang sudah saya sampaikan pada postingan sebelumnya adalah pada kegiatan donor darah, setiap orang yang ingin menjadi pendonor pastilah diminta untuk menyebutkan golongan darahnya. Sebagai contoh berdasarkan data, diketahui Andi bergolongan darah A, Budi B, Ahmad A, Anton O, dan Abdul bergolongan darah AB. Dari data tersebut, pastilah kita dapat menentukan siapa pendonor yang akan dipilih ketika dibutuhkan darah dengan golongan A karena masing-masing pendonor pasti memiliki tepat satu golongan darah.

Selain hal di atas, sebenarnya ada hal lain yang sangat menarik dari konsep relasi dan fungsi. Jika kalian cermati, terdapat pesan tersirat dalam materi ini. Disebutkan bahwa relasi merupakan aturan yang memasangkan anggota A dengan anggota B. Hal ini apabila dikaitkan dengan hubungan manusia didapati bahwa relasi dapat diibaratkan sebagai suatu hubungan pertemanan. Setiap orang berhak untuk berteman dengan siapapun. Berapapun temannya dan dimanapun temannya tidak akan menjadi masalah jika hal itu sebatas relasi karena kita tahu bahwa aturan dalam relasi memperbolehkan anggota himpunan A dipasangkan lebih dari satu dengan anggota himpunan B.

Dalam melakukan tindak relasi pertemanan, banyak sekali cara yang dapat kita tempuh. Kita dapat berteman dengan setiap orang yang ada di lingkungan sekolah kita, dengan orang yang berada di lingkungan kerja, ataupun dengan orang yang ada di lingkungan masyarakat sekitar. Bahkan dengan semakin canggihnya teknologi saat ini, kita pun bisa berteman dengan orang di luar daerah dan negara kita. Hal itu bisa terjadi karena adanya media sosial seperti facebook, twitter, whatsapp, dan instagram. Dengan media sosial, setiap orang bisa berinteraksi dan berteman dengan siapapun.

Berlainan dengan relasi, fungsi merupakan bentuk khususnya. Jika relasi diibaratkan hubungan pertemanan maka fungsi adalah hubungan percintaannya. Dari konsep fungsi, kita belajar bahwa ketika mencintai seseorang sangat wajib bagi kita untuk bertindak setia. Kita tahu bahwa fungsi merupakan aturan yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. Apabila ada anggota A yang memiliki pasangan lebih dari satu, maka dikatakan bukan fungsi. Dalam percintaan pun sama, seseorang yang menjalin hubungan dengan lebih dari satu pasangan, maka bisa dikatakan ia tidak cinta. Ketika terjadi hal yang sedemikian rupa, pastilah berakibat pada sakitnya perasaan dari salah satu pihak. Lalu, bagaimana seandainya jika pihak yang tersakiti itu adalah diri kalian, apa yang akan kalian perbuat? Untuk menghindari hal tersebut, maka sangatlah penting bagi kita untuk cukup mencintai satu orang saja; sangatlah penting bagi kita untuk setia terhadap orang tersebut; sehingga kebahagiaan yang akan kita dapatkan sekarang dan esok.

Demikian postingan yang dapat saya bagikan kepada kalian. Semoga kita dapat belajar dari konsep relasi dan fungsi yang seterusnya dapat diaplikasikan dalam kehidupan. Semoga bermanfaat dan salam Maths.

Monday, January 29, 2018

Pengertian Fungsi Beserta Contoh Soalnya

PENGERTIAN FUNGSI BESERTA CONTOH SOALNYA

Diagram Panah tentang Fungsi


Tahukah kalian apa itu fungsi? Dalam matematika, fungsi merupakan salah satu konsep yang sangat penting. Banyak permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa kita sadari memanfaatkan konsep fungsi. Sebagai contoh pada kegiatan donor darah, setiap orang yang ingin menjadi pendonor pastilah diminta untuk menyebutkan golongan darahnya. Misalnya berdasarkan data berikut, diketahui Andi bergolongan darah A, Budi B, Ahmad A, Anton O, dan Abdul bergolongan darah AB. Dari data tersebut, jika suatu ketika dibutuhkan pendonor bergolongan darah A, siapakah dari kelima orang tadi yang dapat dijadikan sebagai pendonor?

 

Kasus di atas pastilah sering terjadi dan merupakan contoh kecil permasalahan yang menerapkan konsep fungsi. Jika kalian cermati dari kasus di atas, setiap orang yang telah disebutkan tadi mempunyai tepat satu jenis golongan darah saja. Dari hal itu, dapatkah kalian menjelaskan definisi dari fungsi? Dapatkah kalian menyebutkan contoh permasalahan yang lain terkait konsep fungsi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka pelajarilah materi pengertian fungsi berikut dengan baik.

Pengertian Fungsi
Perhatikan gambar di bawah ini.
Diagram Panah Fungsi


Gambar diagram panah di atas merupakan beberapa contoh fungsi. Secara umum, fungsi dapat didefinisikan sebagai berikut.

Misalkan dipunyai himpunan A dan B. Fungsi atau Pemetaan dari himpunan A ke himpunan B dapat didefinisikan sebagai suatu aturan yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B.

Definisi fungsi di atas dapat digambarkan sebagai berikut.

Untuk lebih jelasnya, silahkan kalian cermati contoh soal di bawah ini.

Contoh Soal
Perhatikan gambar di bawah ini.

Dari beberapa diagram panah di atas, manakah yang merupakan fungsi?

Alternatif Penyelesaian:

Diagram panah (a) merupakan fungsi karena setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B. Hal ini terlihat dari gambar diagram panah tersebut dimana setiap anggota dari himpunan A yaitu a, b, dan c masing-masing berpasangan dengan tepat satu anggota di B yaitu a berpangasan dengan 1, b berpasangan dengan 1, dan c berpasangan dengan 2.

Diagram panah (b) bukan merupakan fungsi karena ada anggota dari himpunan A, yaitu a, mempunyai pasangan lebih dari satu anggota di himpunan B. Adapun pemasangannya adalah a dipasangkan dengan 1 dan juga dipasangkan dengan 2. 

Diagram panah (c) bukan merupakan fungsi karena ada anggota dari himpunan A, yaitu b, yang tidak mempunyai pasangan di himpunan B. Dengan demikian, diagram panah (c) tidak memenuhi definisi dari fungsi sehingga dia bukan fungsi.

Demikian pembahasan tentang materi pengertian fungsi. Semoga materi ini bermanfaat untuk kalian semua. 




SAHABAT TAK SAHABAT

SAHABAT TAK SAHABAT
(Puisi untuk Para Sahabat yang Ada untuk Semua)



oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S. Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah

Wahai engkau sahabat di hati
Benarkah engkau kan jadi sahabatku
Yang kan selalu ada untuk diriku
Menemani takkan pernah terhenti

Wahai engkau sahabat nan baik
Mengapa engkau kan berubah begitu
Tak ada lagi sapa untuk diriku
Rupa masammu yang selalu engkau haturkan pada diriku

Wahai engkau sahabat yang elok
Mengapa dirimu tak memahami diriku lagi
Kau hina diriku seperti empedu
Pahit dan sakit rasa di raga

Wahai engkau sahabat nan hebat
Begitu perhati diriku pada ragamu
Takkan ingin engkau kan hina
Melindungmu kan selalu aku perbuat

Wahai engkau sahabat nan kuat
Kembalilah engkau kan seperi biasa
Janganlah engkau akan menjadi
Sahabatku nan takkan bersahabat

MENJEMPUTMU DI PONCOL ADALAH MIMPI BAGIKU

MENJEMPUTMU DI PONCOL ADALAH MIMPI BAGIKU


oleh:
Rezky Bagus Pambudiarso, S.Pd.
Larezza125@gmail.com || SMAN 1 Karangtengah

Hari ini tepat tanggal 27 Januari 2018 dan jam di dinding menunjukkan pukul 12.00. Kiki, seorang guru honorer di salah satu sekolah negeri di Demak dengan rambut agak klimis dan pakaian yang necis, bersiap untuk menjemput Lala, seorang apoteker cantik yang nanti akan jadi pendamping hidupnya dan kini ia bekerja di kota Tegal.

Sebulan yang lalu di Stasiun Poncol, sembari menunggu kereta Kaligung, Lala berpesan agar Kiki menjemputnya tanggal 27 Januari 2018 pukul 14.30. Kiki pun mengangguk dan mengiyakan omongan Lala. “Tapi ingat, jangan telat! Pokoknya aku enggak mau kamu telat. Kalo telat, aku bakal ngambek!” Tambah Lala. Sambil tersenyum, Kiki pun kembali mengangguk seraya memberi isyarat jikalau ia tidak akan terlambat.

Sesaat setelah memandangi jam yang tergantung di dinding itu, Kiki pun bergegas mandi. Selesai mandi dan mengeringkan tubuhnya, dipakainya kaos coklat bergambar One Piece dan celana jeans “Cardinal” yang sudah ia siapkan. Tak lupa, disemprotkannya parfum bertuliskan “Belagio” hingga seluruh ruangan pun kini ikut tercium wangi.

“Hmmmmm, wangi betul aroma parfum ini. Pasti Lala bakal suka Hehehehe.” pikirnya sambil tersenyum sendiri.

Mencium bau wangi parfum Kiki, ibunya pun langsung bertanya, “Mau kemana kamu, Ki?”

“Biasa to, Bu. Aku mau jemput calon menantumu. Hehehehe” jawab Kiki dengan nada bercanda.

Mendengar jawaban Kiki, sang ibu cuma bisa tersenyum. “Makan dulu gih, biar ndak kelaparan pas di jalan.” pinta ibu. Namun, Kiki menolak dengan alasan “sudah mepet waktunya”. Sang ibu pun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

Setelah siap, Kiki pun segera mengambil kunci dan helm yang ditaruhnya di atas lemari. Secepat kilat, Ia menuju motor hitamnya yang terparkir di depan. Ia pun segera menaiki dan menstarter motor itu. Namun sayang, motornya tak kunjung menyala.

“Sial, malah enggak nyala-nyala.” gerutunya.

Dengan lagak bak montir profesional, Kiki pun mencoba mengamati kondisi mesin motornya. Dengan beribu metode yang diketahui, ia pun mencoba untuk memperbaiki motor itu. Meski metode yang ia tahu cuma “copot busi abis itu dipasang lagi”, tetapi metode itu terbukti selalu ampuh untuk membuat mesin si hitam menyala. Setelah 15 menit mengotak-atik “mesin” motornya, akhirnya Kiki pun bisa berangkat. Tak lupa ia meminta izin kepada orang tuanya.

Saat berangkat, jam berwarna emas di tangan Kiki menunjukkan pukul 13.30. “Tenang!! Masih banyak waktu, Ki!” ujarnya dalam hati. Biasanya Kiki butuh waktu 50 menit untuk sampai ke Poncol dengan kecepatan normal. Ia pun mengendarai motornya menyusuri jalan Demak-Semarang dengan kecepatan 60 km/jam. Namun sial, saat ia sudah melewati Pasar Sayung, ia melihat kondisi lalu lintas yang mulai padat dan macet.

“Cobaan apa lagi ini.” batinnya dalam hati.

Kiki pun mencoba bersikap tenang. Melihat hamparan kendaraan yang tak bergerak itu, ia pun mencoba untuk mencari jalan pintas. Digebernya si motor melewati jalan tanah yang becek karena hujan semalaman. Dengan gesit ia melewati jalan itu. Bahkan, ia pun tanpa rasa takut berkendara diantara dua truk besar yang berjalan pelan.

Empat puluh lima menit pun sudah berlalu sejak ia berangkat dan kini Kiki masih berada di perbatasan Demak. Kondisi jalanan pun tidak kunjung lancar bahkan semakin macet. Saat ia berada di trafficlight Genuk, tiba-tiba ia diminta berhenti oleh seorang laki-laki berompi hijau dengan nama Hendra di bagian dada sebelah kanannya. Kiki pun segera menepikan motornya dan bertanya-tanya mengapa ia dihentikan.

 “Selamat siang, Bapak. Maaf mengganggu kenyamanannya. Sebelumnya saya ingin bertanya. Bapak hendak kemana ya?” tanya Pak Hendra.

“Ke Stasiun Poncol, Pak. Pripun, Pak?” Jawab Kiki

Pak Hendra pun menginformasikan jika jalan Kaligawe sedang tergenang banjir dan cukup dalam. Jika Kiki nekat melewati jalan itu, ada kemungkinan mesin motornya akan mati. Pak Hendra juga menyarankan kepada Kiki untuk memilih jalan memutar melewati Jalan Wolter Monginsidi.

“Terimakasih, Pak.” ucap Kiki.

Dengan berat hati, Kiki pun mengikuti saran Pak Hendra dan membelokkan motornya menuju Jalan Wolter Monginsidi. Karena waktunya semakin mepet dan jalan yang ditempuh semakin jauh, Kiki pun memutuskan untuk menambah keceepatan motornya.

Saat sedang fokus menggeber motornya, Kiki merasa ada yang aneh dengan motornya. Laju si motor tidak stabil dan jalannya terseok-seok. Kiki pun segera menepikan motornya di dekat Perumahan Ganesha. Ia langsung mengecek kondisi si motor. Diamatinya satu persatu bagian motor itu. “Sial, ban motorku bocor” omongnya. “Padahal sebentar lagi jam seengah tiga.” tambah omongan Kiki.

Kiki pun bergegas menuntun motor hitamnya untuk mencari bengkel terdekat. Ia pun menuntun motornya cukup jauh hingga akhirnya menemukan kios tambal ban sebelum trafficlight jalan arteri Soekarno-Hatta. Kiki pun mendorong motornya secepat mungkin menuju tukang tambal ban dan segera memintanya untuk mengganti ban motornya.

“Pak, tolong ganti bannya nggih! Bannya bocor.” pinta Kiki ke tukang tambal Ban.

“Siap, Mas. Silahkan duduk dulu di sana, Mas.”

Sembari menunggu motornya diperbaiki, Kiki pun mencoba mengabari Lala. Diambilnya handphone yang ada di dalam tas. Dicarinya nomor kontak Lala. Setelah ketemu, Kiki pun langsung menelpon Lala. “Tuttt….tuutttt….tuuttt…” Begitulah suara yang terdengar dari hp Kiki. Beberapa kali ia mencoba menelpon, tetapi selalu bunyi itu yang didengar.

“Kok, ndak diangkat sih telponnya.” gerutu Kiki.

Kiki pun tak kehabisan akal. Ia pun mencoba untuk mengirimkan pesan lewat WhatsApp nya. “Dek, ini jalananne macet. Kaligawe katanya banjir makanya aku lewat Genuk. Ini motorku bannya malah bocor. Maaf ya aku jemput kamu agak telat.” Isi pesan Kiki.

Pesan itu segera dikirim ke Lala. Namun, hanya gambar single-checklist yang didapati di pojok kanan bawah private chat yang dikirimkan Kiki.

“Kok cuma centang satu sih. Apa Lala marah ya?” Pikirku

Setelah lima belas menit menunggu, akhirnya ban motor pun selesai diganti. Dipacunya segera motor itu secepat kilat menuju Poncol. Di tengah jalan saat melewati taman Bubakan, tampak ada kerumunan orang di pinggir jalan dengan dua orang yang sedang dilerai. Terlihat ada dua motor yang masih tergeletak di tengah jalan. “Sepertinya barusan ada yang senggolan motor.” batinnya. Namun, Kiki tak mempedulikan hal itu dan langsung tancap gas menuju Poncol. Dalam pikirannya hanya ada kalimat “ia harus segera sampai ke stasiun Poncol”.

Saat jarum jam di tangan Kiki sudah menunjuk angkat tiga, sebenarnya ia sudah sampai di Pasar Johar. Namun, perjalanannya harus terhenti sejenak oleh lampu merah trafficlight. Ditunggunya lampu trafficlight itu dengan rasa tidak sabar.

“Kok tumben banget sih lampu merah di sini lama banget!” batinnya.

Saat lampu sudah berganti warna, Kiki pun kembali dibuat jengkel karena angkot di depannya yang tak kunjung bergerak. Angkot itu malah “ngetem” mencari penumpang. Diklaksonnya angkot itu terus-terusan.

Saat angkot itu sudah berjalan, segera motor itu digebernya menuju jalan Imam Bonjol. Perjalanan Kiki pun kembali terhenti oleh trafficlight yang ada di depan Statiun Poncol.

Saat terhenti di trafficlight, Kiki pun segera menyalakan lampu sein kanan motornya. Saat lampu trafficlight telah berganti menjadi warna hijau, Kiki pun segera melajukan motornya dengan perlahan. Dibelokannya motor itu menuju pintu masuk stasiun.

Sesaat setelah masuk ke dalam stasiun, Kiki pun bergegas mencari tempat untuk memarkirkan motornya. Dilihatnya sekeliling dan akhirnya ia pun memutuskan untuk memarkirkan motornya di dekat tang bendera.

Setelah memarkirkan motornya, Kiki pun langsung berlari menuju peron. Di peron tampak banyak orang yang duduk santai untuk menunggu kerabat ataupun kereta mereka. Kiki pun tampak seperti orang hilang karena kebingungan mencari Lala. Ia berjalan kesana sini tetapi tetap saja tak dapat menemukan Lala. “Apa Lala sudah pulang, ya?” tanya Kiki dalam hati. “Ah, ndak mungkin. Pasti Lala masih di sekitar sini.” tambahnya sembari mencari Lala.

Setelah beberapa saat mencari, akhirnya Kiki pun bisa menemukan Lala. Ternyata Ia duduk diam di depan ruang costomer servise. Lala sebenarnya sudah melihat Kiki dari tadi namun ia tidak peduli karena ia merasa sebal karena Kiki datang terlambat.

Kiki pun segera menghampiri Lala. Saat Kiki sudah berdiri di hadapan Lala. Lala pun berpura-pura tak melihat Kiki dan lebih memilih asik bermain handphone nya. Kiki yang merasa dicuekin akhirnya menyapa Lala.

“Dek.”

“Apa!! Ini jam berapa? Kemarin kan aku udah bilang. Jemput aku jam setengah tiga. Malah sampe jam setengah empat gini. Capek tahu nunggu gini. Mending tadi aku pulang sama papa”

Mendengar ucapan Lala yang seperti itu, Kiki pun terdiam sejenak. Setelah dirasa agak tenang, Kiki pun mencoba menjelaskan kepada Lala mengapa ia terlambat. Kiki pun meminta maaf kepada Lala atas keterlambatannya itu.

Eo gitu berangkate diawalin lagi kan bisa. Biar enggak telat kayak gini. Kalo aku tadi pulang duluan gimana? Emang kamu mau? Palingan yo kamu marah.” Ucap Lala yang masih merasa sebal.

Melihat sikap Lala yang seperti itu, Kiki pun cuma bisa tersenyum. Lala pun tambah jengkel melihat sikap Kiki yang tersenyum kepadanya. “Apa senyum-senyum. Ada yang lucu apa.” Kata Lala. Saking jengkelnya, Lala pun refleks menginjak kaki Kiki. Karena begitu kerasnya injakan kaki Lala, Kiki pun berteriak mengaduh hingga ia terjatuh dari ranjang.

“Bruuuukkkkkkkk!!!!!!!!!”

Kiki pun kaget dengan apa yang terjadi. Ia pun langsung terbangun. Ternyata saat itu Kiki sedang tidur dan apa yang dialaminya hanya mimpi. “Duh, ternyata cuma mimpi.” Ucapnya.

Beberapa saat kemudian, Kiki pun mengambil hp yang ditaruhnya di meja. Dibacanya pesan Whatsapp yang ada di situ.

“Mas, jangan lupa kamu punya janji jemput aku hari ini jam setengah tiga. Jangan lupa dan jangan terlambat.”

Segera setelah membaca pesan itu, dilihatnya jam yang ada di pojok kanan atas handphone nya. Betapa kagetnya dia saat mengetahui jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang. Kiki pun segera bersiap-siap untuk pergi menjemput Lala di Stasiun Poncol.




 == THE END ==